Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (NFA), I Gusti Ketut Astawa, menjelaskan bahwa penyaluran dipercepat setelah ABT diterbitkan dan data penerima dikonfirmasi.
“Dengan terbitnya ABT dan diterimanya data penerima, kami langsung percepat persiapan penyaluran. Diharapkan distribusi bantuan sudah bisa dimulai pekan depan,” kata Ketut, Jumat (4/7).
Program bantuan ini ditujukan kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang datanya bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Setiap penerima akan mendapatkan 20 kg beras untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025.
Bantu Stabilkan Harga dan Dorong Ekonomi
Ketut menegaskan bahwa bantuan beras ini bukan hanya untuk jaring pengaman sosial, tapi juga bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III, seiring realisasi anggaran yang akan berjalan pada periode tersebut.
Langkah ini juga merupakan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebagai respons terhadap tren kenaikan harga beras di pasaran dalam dua bulan terakhir.
“Kami optimis penyaluran ini jadi respon cepat pemerintah terhadap harga beras yang masih tinggi, sekaligus dorong ekonomi nasional,” ujar Ketut.
NFA Minta Daerah Kawal Penyaluran
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengimbau seluruh pemerintah daerah agar mengawal ketat penyaluran bansos agar tepat waktu dan tepat sasaran.
“Program ini sangat strategis untuk menjaga daya beli dan stabilitas pasokan pangan. Kita harus pastikan manfaatnya benar-benar sampai ke masyarakat,” tegas Arief.
Sebelumnya, penyaluran bantuan ini direncanakan dimulai sejak Juni, namun mundur karena keterlambatan pencairan anggaran. Dengan dana kini tersedia, pemerintah bergerak cepat agar distribusi tidak molor lebih jauh.
