Dalam Al-Qur'an, banyak sekali perintah Allah SWT kepada umat Islam untuk memohon kepada Allah melalui doa. Dan Allah Swt menjanjikan akan mengabulkan doa dari orang-orang yang memohon kepada-Nya.
Tausiah ini disampaikan Ustadz Hanan Attaki usai sholat Tarawih bersama warga Kota Medan bertema Melalui Bulan Ramadhan, kita berdoa dan cari perhatian (Caper) kepada Alloh di Masjid Raya Al Mashun Medan, Senin (11/04/2022).
Jadi Bulan Ramadhan caper kepada Alloh melalui. Do'a, Alloh itu malu tidak mengabulkan keinginan kita, Alloh pasti mengabulkan harapan kita, ucap Ustadz Hanan Attaki.
Menurut Ustadz Hanan Attaki bahwa janji Alloh pasti mengabulkan doa mengabulkan doa dari orang-orang yang memohon kepada-Nya. Janji Alloh itu pasti dan telah tertulis dalam Al Qur'an Surat Ghafir 40: Ayat 60, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَقَا لَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَا خِرِيْنَ
wa qoola robbukumud'uuniii astajib lakum, innallaziina yastakbiruuna 'an 'ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriin
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.
Alangkah sayangnya jika kesempatan yang diberikan oleh Allah Swt itu tidak dipergunakan dengan sebaik - baiknya oleh setiap Muslim dan Mukmin.
Karena yang paling dahsyat itu ketika kita memiliki doa. Ketika kita sudah yakin kepada Allah maka saat kita masih bisa berdoa pada Allah, kita akan tenang. Jika kita menghadapi masalah sekecil apapun minta kepada Allah, nabi juga mengatakan kita tidak boleh lemah dalam berdoa.
Karena sesungguhnya seseorang tidak akan binasa selama masih bisa berdoa kepada Allah, maka janganlah kita berputus asa dalam berdoa. Jadi selama kita masih bisa berdoa pada Allah, maka kita tidak akan rugi. Ulama juga berpesan bahwa segala sesuatu di dunia ini akan pergi dan tidak kembali.
Sesuatu di dunia ini memang akan pergi dan tidak kembali kecuali doa. Karena doa akan pergi namun dia akan kembali. Allah berfirman dalam sebuah surat bahwa Allah itu dekat, artinya Allah tidak akan mungkin tak mendengar doa hambanya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
wa izaa sa-alaka 'ibaadii 'annii fa innii qoriib, ujiibu da'watad-daa'i izaa da'aani falyastajiibuu lii walyu-minuu bii la'allahum yarsyuduun
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)
Kita sebagai manusia, tentunya tidak luput dari ujian dan masalah. Setiap orang pasti mempunyai masalahnya sendiri. Namun dengan masalah tersebut, sebaiknya jangan merasa paling merana, karena setiap masalah, pasti Allah datangkan solusi.
Jika kita mau berdoa, pasti Allah akan mengabulkannya, maka meskipun kita mendapatkan ujian jangan lupa untuk tetap berdoa kepada Allah. Karena jika kita berpegang kepada Allah, maka doa tersebut tidak akan kembali dengan sia-sia.
Allah tahu apa isi hati kita dan pasti Allah akan memberikan jalan kepada setiap hal yang memang sudah ditakdirkan untuk kita. Meskipun belum dikabulkan, jangan pernah merasa putus asa dalam berdoa. Karena ketika kita percaya pada Allah, maka doa tersebut pasti akan dikabulkan.
Ustadz Hanan Attaki memberikan kisah Nabi Yunus pernah menghadapi cobaan berat, ketika ia ditelan ikan paus. Selama berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus tak henti-hentinya memanjatkan doa.
Doa inilah yang dikenal sebagai doa Nabi Yunus atau Dzun Nuun. Nabi Yunus tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Allah SWT agar menyelamatkannya dari perut ikan paus.
Keistimewaan ini membuat Doa Nabi Yunus diabadikan dalam ayat Al Quran Surat Al-Anbiya 21: Ayat 87-88
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap. (QS. Al-Anbiya 21, Ayat 87)
“Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya 21, Ayat 88)
Ustadz Hanan Attaki, berpesan kepada jomblo dan jomblowati, modal kita satu cuma doa. Saat kita susah dan senang, kita telah berusaha dengan bersusah payah, tak dapat solusinya. Mari kita andalkan doa, yakinlah alloh tidak akan menyia- nyiakan doa umat Nya. Kalau kita berharap kepada manusia ujung - ujungnya yang ada kita merasa kecewa.
Untuk itu, kita harus tetap menjaga hati dalam keadaan susah maupun senang. Karena hal ini adalah perilaku yang paling disukai Allah. Kita harus tetap mengingat Allah dalam keadaan apapun.
Turut hadir dalam tausiah bersama Ustadz Hanan Attaki, Sultan Deli XIV Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Ketum Hipmi Sumut Ade Jona Prasetyo, Dandim Medan Kolonel Inf Ferry Muzawwad, Walikota Medan Bobby Afif Nasution, Ketum BPC Hipmi Medan H. Palacheta Subies Subianto, Kakanmenag Kota Medan, Ketua LPM Kota Medan, para alim ulama dan para warga masyarakat Tarawih serta anak -anak muda. (Edi Sukarno)
