GLOBALMEDAN, LANGKAT - Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ( Pemprovsu ) tidak akan diam, mulai pembenahan infrastruktur hingga kesiapan aparaturnya terus diberdayakan. Kali ini acara peninjauan kesiapan infrastruktur langsung dipimpin Wakil Gubernur Sumatera Utara ( Wagubsu ) didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumut Effendy Pohan meninjau dan sekaligus mensupervisi aparatur setempat Mulai dari Desa Kuta rakyat, Desa Pamah Semelir,Desa Telagah, Desa Rumah Galuh, Desa Namo ukur hingga ke Kota Binjai,baru-baru ini.
Wagubsu yang dipanggil Ijeck dalam menyurvei kesiapan infrastruktur jalan. Diakui Ijeck melihat lokasi yang potensial dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan ke Kabupaten Karo dan Infrastruktur Jalan yang melintasi desa itu berada di Kabupaten Langkat dan Karo. Hal ini merupakan upaya sinkronisasi antara destinasi wisata di Karo dan Langkat.
Dalam perjalanan, Ijeck memuji kesegaran alam di sepanjang jalan dari Karo menuju Langkat, namun yang masih menjadi kendala adalah infrastruktur jalannya. Masih ada beberapa ruas jalan yang rusak. Karena itu, perbaikan jalan menjadi salah satu fokus utama Pihaknya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini, tegas Wagubsu.
“Ini jadi satu perhatian kita terutama infrastruktur jalan yang sudah kita lewati, untuk daerah Kabupaten Karo masih ada kurang lebih 2 km lagi badan jalan yang harus diperbaiki. Kita sudah masukkan ini ke anggaran tahun 2020 untuk perbaiki jalan ini.
Mudah-mudahan dengan perbaikan jalan yang lebih baik kunjungan wisatawan lebih lancar, dan orang-orang semakin banyak yang datang ke mari, yang terpenting masyarakat sudah bisa menerima kedatangan tamu-tamu wisatawan dan juga masyarakat harus menjaga alam kita ini, supaya orang yang datang ke mari dapat menikmati alam dan udara yang segar. Kalau ini terjaga mudah-mudahan ke depan semakin banyak orang datang,” ujar Ijeck.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumut Effendy Pohan, yang mendampingi Wagub Musa Rajekshah membenarkan masih adanya jalan yang rusak. Khususnya di jalur alternatif sepanjang 2 km, yang berada di perbatasan antara Desa Kutarakyat, Kabupaten Karo - Desa Pamah Semelir, Kabupaten Langkat.
“Kalau dari batas Kabupaten Karo sampai ke Namoukur itu panjang jalan sekitar 30 km sudah relatif baik. Jadi jalan yang masih rusak itu adalah dari Kutarakyat ke perbatasan Kabupaten Langkat, itu kira-kira ada 9 km, dan yang rusak itu adalah 2 km. Yang lain bisa saya katakan hampir 85%-90% mantap.
Untuk perbaikan di tahun 2019 ini kita hanya pemeliharaan rutin untuk yang berada di Kabupaten Karo. Yang menjadi konsen kita adalah perbaikan jalan dari Kabupaten Langkat menuju Kuta rakyat Kabupaten Karo,” ujarnya.
Ditambahkan Effendy Pohan, untuk perbaikan ruas jalan itu, Pihaknya telah memasukkan pengerjaanya untuk tahun anggaran 2020. “Pekerjaan infrastruktur itu telah kita anggarkan pada tahun 2020,” jelas Effendy.
Sepanjang perjalanan terutama saat berada di Desa Pamah Semelir – Desa Telagah, Ijeck melihat banyak lokasi rumah pohon. Penasaran, Ijeck berhenti di salah satu lokasi bernama Rumah Pohon Habitat. Di sana ia melihat keasrian alam yang masih bagus, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata.
“Memang di sini udaranya segar, alamnya bagus. Karena memang di sini hutannya masih terjaga dengan baik,” puji Ijeck.
Menurut Ijeck, lokasi ini potensial untuk dikembangkan. Namun masyarakat harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk diubah menjadi salah satu mata pencaharian yang bisa menghasilkan pemasukan. Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi Sumut juga akan membuat pelatihan dan sosialisasi ke masyarakat agar ikut ambil bagian dalam meningkatkan pariwisata di daerah ini.
“Kita dari pemerintahan ini nanti, melalui Dinas Pariwisata akan memberikan lagi sosialisasi bagaimana menciptakan hospitality yang baik dan bagaimana masyarakat kita dibina diajarkan untuk mengembangkan ekonomi daerah, supaya masyarakat menikmati hasil dari kunjungan wisatawan yang datang,”kata ijeck.
“Tapi memang kita juga harus tingkatkan pengamanan ekstra untuk menjaga hutan ini. Karena saya lihat di pinggiran jalan itu yang memang masih masuk wilayah hutan lindung tapi mulai terbuka, dibuka ladang-ladang dan dibikin juga warung-warung oleh masyarakat. Ini harus ada sosialisasi ke masyarakat dan juga ketegasan kita untuk bisa hutan ini betul betul terjaga,” tegas Ijeck. (Edi)