Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Khalifah M. Sontang Sihotang : Ingin Selamat Dunia & Akhirat, Mari Pelajari Filsafat Setan

Sabtu, 22 Juni 2024, Juni 22, 2024 WIB Last Updated 2024-06-21T20:20:19Z

www.wasantaraonline.com | Medan - Untuk membentuk generasi muda bangsa yang berakhlak, berbudi, berwawasan, dan berprilaku sesuai tuntunan hukum dan norma agama. Maka diperlukan pengetahuan generasi muda maupun masyarakat tentang berbagai pemikiran "filsafat setan", termasuk asal-usulnya, sifatnya, perannya dan implikasinya bagi kehidupan manusia. 


Hal ini disampaikan Khalifah Dr Muhammad Sontang Sihotang SSi, MSi kepada wartawan usai workshop pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan konten dan media pembelajaran untuk seluruh program studi bagi Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) di Aula Fakultas Keperawatan USU, Kamis (20/06/2024).  


Menurut Sontang, jika masyarakat dan generasi muda (Mahasiswa) bisa memahami alur pikir, perangkap dan jalannya setan maka dapat diyakini tidak ada terjadi kesemerawutan di berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara yang kita cintai ini.  


Untuk itu, diperlukan ilmu melalui Filsafat Setan, agar bisa mengetahui seluk beluknya 'setan', berikut sifatnya, perannya dan implikasinya, termasuk jebakan hingga bisa membuat kita terjerumus dalam lautan kesesatan atas kenikmatan semu.


Dikatakan  Dr. Sontang Sihotang, MSi, mengapa mempelajari Filsafat Setan Penting, ada 5 alasan kuat agar umat muslim bisa selamat dunia dan akhirat, yakni, pertama sebagai mahluk ciptaan Alloh Subhanahu wa Ta'ala, kita bisa memahami musuh terbesar "Setan".


Sesuai QS. Al-Baqarah Ayat 168, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَ رْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

yaaa ayyuhan-naasu kuluu mimmaa fil-ardhi halaalang thoyyibaw wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin


"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."


Kedua, generasi muda dapat memahami filosofi dan skenario setan agar berbuat jahat dan keji sehingga menyesatkan manusia. Sesuai QS. Al-Baqarah, Ayat 169, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِا لسُّوْٓءِ وَا لْفَحْشَآءِ وَاَ نْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

innamaa ya-murukum bis-suuu-i wal-fahsyaaa-i wa ang taquuluu 'alallohi maa laa ta'lamuun


"Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah."


Ketiga, mempelajari filsafat setan bisa memperkuat moralitas manusia sehingga kita mampu membedakan antara kebaikan dan kejahatan, memperkuat nilai-nilai adab dan moral, serta mendorong perilaku yang sesuai dengan norma agama Islam dan hukum yang berlaku.


Perlu diingat, Dalam QS. Fatir Ayat 6  Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَـكُمْ عَدُوٌّ فَا تَّخِذُوْهُ عَدُوًّا ۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ 

innasy-syaithoona lakum 'aduwwung fattakhizuuhu 'aduwwaa, innamaa yad'uu hizbahuu liyakuunuu min ash-haabis-sa'iir


"Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."


Keempat dengan mempelajari Filsafat Setan, maka generasi muda mampu menangkal kesesatan, dimana kita mampu memahami secara mendalam tentang pemikiran setan memungkinkan kita sebagai hamba untuk mendeteksi dan menghindari ideologi dan ajaran sesat yang dapat menjerumuskan kita ke dalam kesesatan yang nyata.


Terakhir, kelima, dengan keilmuan filsafat setan ini, para generasi muda dan masyarakat kita bisa menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, damai dan sejahtera dengan membentuk masyarakat dan generasi muda yang berakhlak mulia, beradab dan berwawasan luas bisa terwujud. 


Dengan mempelajari Filsafat Setan, bukan berarti terobsesi dengan kejahatan, melainkan upaya kita untuk membentuk masyarakat dan generasi muda bisa mengantisipasi, proaktif untuk membentuk masyarakat berkarakter mulia sesuai tuntunan Al-Qur'an menuju makrifatullooh dan makrifaturrasul.


Sesuai QS. Asy-Syams Ayat 9, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰٮهَا 

qod aflaha mang zakkaahaa

"sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),"


Sesuai ayat diatas, menurut tafsir Wajiz , Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa itu dan menyucikannya dari segala kekotoran seperti syirik, kufur, takabur, iri, dengki, kikir, tamak, dan sebagainya, lalu menghiasinya dengan sifat-sifat baik seperti iman, ikhlas, sabar, syukur, dan sebagainya.


Menurut Tafsir Tahlili, dalam ayat-ayat ini, Allah menegaskan pesan yang begitu pentingnya sehingga untuk itu Ia perlu bersumpah. Pesan itu adalah bahwa orang yang membersihkan dirinya, yaitu mengendalikan dirinya sehingga hanya mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, akan beruntung, yaitu bahagia di dunia dan terutama di akhirat. 


Sedangkan orang yang mengotori dirinya, yaitu mengikuti hawa nafsunya sehingga melakukan perbuatan-perbuatan dosa, akan celaka, yaitu tidak bahagia di dunia dan di akhirat masuk neraka. 


Insha Alloh, "Semoga melalui pembelajaran Filsafat Setan ini, kita dapat membangun generasi muda yang berakhlak mulia, berwawasan luas, dan mampu menangkal godaan setan, demi mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik lagi," pungkas Dr. Sontang Sihotang MSi. 

Komentar

Tampilkan

  • Khalifah M. Sontang Sihotang : Ingin Selamat Dunia & Akhirat, Mari Pelajari Filsafat Setan
  • 0

Terkini