
Wasantara @ Pekanbaru - Sijago merah alias Api, kembali mengamuk, namun kali ini sijago merah berhasil melalap Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Api diduga terjadi akibat frekuensi handphone yang berbunyi saat mobil melakukan pengisian bahan bakar di stasiun tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor Kota atau Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya, kepada wartawan Sabtu (2/1/2021) kemarin.
Kapolresta mengatakan hingga kini petugas masih intensif menyelidiki penyebab kebakaran di SPBU jalan Ababil Kota Pekanbaru. Sementara api diduga terjadi karena frekuensi handphone yang berbunyi saat melakukan pengisian, polisi juga menyelidiki dugaan adanya jerigen berisi minyak bensin. Jerigen itu berada dalam mobil Avanza.
"Kemungkinan seperti itu (jerigen berisi bensin) di mobil. Namun, tadi sudah diolah TKP sama Kasat Reskrim dan Labfor. Jadi tunggu hasilnya labfor," ujar Kapolresta Pekanbaru,
Nandang tidak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab pasti kebakaran mobil Avanza yang merembet ke SPBU hingga hangus terbakar. Semua karyawan SPBU juga diperiksa untuk mendalami dugaan tersebut.
Untuk diketahui, SPBU milik Pertamina dengan kode 11.282604 itu terbakar pada Jumat (1/1) pukul 23.55 Wib. Satu unit mobil Avanza hangus terbakar saat mengisi bahan bakar.
"Pengemudi mobil Avanza Muhammad Deni (41) mengalami luka terbakar di wajahnya," tutur Nandang.
Nandang menyebutkan, api membakar sebagian wajah korban. Beruntung korban yang merupakan warga Kampar itu sempat menyelamatkan diri dan dibawa ke rumah sakit Ibnu Sina Pekanbaru.
Nandang menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat saksi 3 karyawan SPBU tersebut sedang melakukan pengisian BBM jenis permium terhadap satu unit mobil Avanza BM 1241 SX warna hitam milik M Deni.
"Namun saat nozel pom bensin dimasukkan ke tangki mobil, sekitar kurang lebih satu menit, tiba tiba keluar api dari lobang tangki mobil. Lalu api membesar serta membakar kendaraan," kata Nandang.
Saat melihat adanya api membesar, salah satu karyawan SPBU langsung memijit tombol emergensi dan segera mengambil racun api untuk memadamkan api.
Setelah racun api digunakan, justu api semakin besar dan tidak dapat dipadamkan. Akhirnya, ketiga karyawan meninggalkan tempat pengisian untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.
"Salah satu karyawan langsung menghubungi Polsek Sukajadi selanjutnya diteruskan menghubungi pemadam kebakaran. Kurang lebih 15 menit datang tiga unit pemadam kebakaran memadamkan api di SPBU dan satu unit mobil Avanza yang terbakar. Sekitar 30 menit kemudian api dapat dipadamkan," jelas Nandang.
Pantauan wartawan di lokasi sekitar pukul 08.30 Wib sejumlah satpam dan karyawan SPBU itu menutupi lokasi dengan seng. Bahkan, lokasi juga dilakukan pemasangan police line oleh petugas kepolisian. Di sebelah SPBU terdapat sebuah mesjid besar, namun tidak ikut terbakar.
"Untuk kerugian materil belum diketahui karena masih dihitung," ucap perwira menengah jebolan Akpol 1997 itu.
Saat dikonfirmasi UM Comrell & CSR MOR 1, Taufikurahman tidak menampik bahwa SPBU itu tersebut merupakan milik Pertamina. Ia mengatakan saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
"Penyebab kebakaran masih dalam investigasi pihak kepolisian, kita sedang tunggu," tandasnya. (mdc/edi)