
Wasantara.online @ Medan - Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Pangdam I/BB), Mayor Jenderal TNI Hassanudin bersama unsur Forkopimda Sumut telah mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 secara virtual dari Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Jabatan Gubsu, Jl. Sudirman No. 41 Medan, Selasa (1/6/2021).
Upacara yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dari Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat itu mengangkat tema "Pancasila Dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh".
Tampil sebagai Perwira Upacara adalah Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya yang menjabat Kepala Staf Komando Garnisun I Jakarta, dan Komandan Upacara, Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor yang menjabat Asisten Operasi Paspamres RI.
Upacara tersebut bersama Presiden RI Ir. H.Joko Widodo di Gedung Pancasila Istana Bogor dikuti oleh Wakil Presiden RI Prof.KH.Ma’ruf Amin, Presiden RI ke-5 yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP Hj.Megawati Soekarno Putri, Wakil Presiden RI ke-6 Tri Sutrisno, Ketua dan para pimpinan Lembaga-lembaga Negara, Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Ketua MA RI, Ketua MK RI, Ketua KY RI, Ketua BPK RI, para Menteri Indonesia Maju, para Duta Besar Negara-Negara sahabat serta para Kepala Daerah.
Adapun unsur Forkopimda Sumut yang turut mengikuti upacara secara virtual ini, Gubsu Edy Rahmayadi, Kapoldasu Irjen Pol Drs RZ Panca Putra Simanjuntak, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kajatisu Ida Bagus Nyoman Wiswantanu, dan Wakil Gubsu, Musa Rajekshah. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam sambutannya Presiden RI mengatakan “Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni, harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tuturya.
“Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia ini berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan, globalisasi dan interaksi antar belahan dunia, tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan,” ujar Presiden RI.
Presiden RI juga mengatakan “Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi termasuk rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar idiologi, idiologi Trans Nasional cendrung semakin meningkat,” ungkapnya.
Lanjut Presiden, “Memasuki kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi landscape kontestasi idiologi, revolusi 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, berinteraksi dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara,” jelasnya
Ketika konektivitas 5G melanda dunia, maka interaksi antar dunia juga akan semakin mudah dan cepat, kemudahan ini bisa digunakan oleh idiologi - idiologi Trans Nasional Radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan dan kevseluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu.
"Kecepatan ekspansi idiologi Trans Nasional Radikal bisa melewati standar normal ketika memanfaatkan distruksi teknologi ini," terang Presiden.
Dalam menghadapi semuanya ini, Presiden menyebutkan perlu adanya perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa hanya dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara baru yang luar biasa," harap Presiden.
"Untuk itu, manfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0, dan sekaligus Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmiu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan,” tambahnya
“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan,” ajak Presiden RI
“Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila, Selamat membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkas Presiden RI.
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubsu Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB, Ketua DPRD Sumut, Wagubsu, Kapoldasu, Kajatisu, unsur Forkopimda Sumut, para Kepala OPD Provsu, Asisten Operasi Kasdam I/BB Kolonel Inf Kristomei Sianturi dan beberapa pejabat utama Poldasu.