Hal ini disampaikan Kepala Penerangan Kodam I/BB Kol. Inf Rico Julyanto Siagian SSos didampingi Dandenintel Kodam I/BB Letkol Inf J Gultom dalam Konferensi Pers di Media Centre Pendam I/BB Jalan Rotan, Medan Petisah, Jum’at (18/08/2023).
“Itu tidak benar ya, kami juga sudah mengecek, makanya kami sampaikan terkait intimidasi, intervensi dan pengancaman, itu tidak benar,” kata Rico.
Rico mengatakan bahwa pihak Polres Langkat yang menangani pelaku judi itu juga telah meminta maaf ke Kodam I BB terkait beredarnya video pengakuan itu.
“Video itu diambil di kantor polisi. Polres Langkat. Dan itu sudah saya cek kebenarannya. Terkait itu juga, saya mengucapkan terima kasih ya, kepada Polres Langkat yang dengan bergerak cepat,” kata Rico.
“Kapolres Langkat bersama Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba datang ke Denintel bertemu dengan Dandenintel untuk mengklarifikasi dan meminta maaf terkait dengan beredarnya video yang kedua yang bertolak belakang dengan hasil video yang sebenarnya,” tuturnya.
Menurut Kapendam bahwa pihak kepolisian juga telah berjanji akan mengusut terkait beredarnya video kedua tentang pengakuan pengintimidasian oleh TNI itu.
“Dan mereka juga berjanji akan mengusut terkait dengan video kedua itu. Kita tunggu saja,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Langkat AKP Yudianto masih enggan memberikan keterangan terkait hal ini. “Ke Kabid Humas Polda Sumut ya untuk konfirmasi,” katanya.
Sebelumnya, Detasemen Intel (Denintel) Kodam I/Bukit Barisan melakukan penindakan terhadap perjudian jenis toto gelap atau togel di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumut, pada Sabtu (12/8/2023).
Usai operasi penindakan itu, muncul dua video. Dalam video pertama, seorang korlap Togel atas nama Supriatin mengaku menyetor uang koordinasi kepada Polres dan Polsek.
Kemudian, beberapa hari di video kedua, agen Togel, Supriatinbmengakui dirinya diintimidasi oleh aparat TNI untuk mengaku menyetor ke pihak kepolisian.
