www.wasantaraonline.com | Medan - Kota Medan sebagai kota multikultural dan multi etnis yang harmonis dan mampu hidup berdampingan meski dalam perbedaan. Untuk itu, melalui sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) ini, kami juga ingin wajah Kota Medan yang penuh dengan keberagaman ini bisa tercerminkan di tengah -tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan Walikota Medan, Bobby Nasution, saat membuka Sidang MPL Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sumut Tahun 2023 di Aula Pardede Hotel, Jalan Juanda Medan, Selasa (21/11/2023) malam.
"Kita mengetahui jika Kota Medan ini multi etnis. Maka, lewat sidang MPL ini, kami juga ingin wajah Kota Medan yang penuh dengan keberagaman ini bisa tercerminkan di tengah -tengah masyarakat. Artinya, kita hidup rukun, aman dan damai antar sesama," kata Bobby Nasution
Menurut Bobby bahwa keberagaman yang dimiliki ibukota Provinsi Sumatera Utara ini bisa menjadi potensi besar tidak hanya bagi daerah, tapi juga masyarakat. Namun, imbuhnya, keberagaman tersebut juga bisa menjadi ancaman jika semua pihak tidak dapat saling menjaga.
“Kita hidup dalam beragam etnis, budaya dan agama yang masing-masing mengajarkan nilai-nilai kebaikan. Bahkan, kita diajarkan saling melindungi, tolong menolong dan menyayangi. Maka, tinggal kembali kepada kita, bagaimana caranya menjaga dan merawat keberagaman yang kita miliki," ungkapnya.
Memasuki tahun Pemilu, Februari 2024 mendatang, Bobby Nasution juga tidak lupa mengajak semua masyarakat, termasuk umat Kristiani agar jangan mau dipecah belah oleh pihak manapun. Untuk itu diharapkannya kiranya gereja juga menjadi sarana penyampai pesan-pesan menyejukkan.
“Lewat Bapak Pendeta, kami titip untuk menyampaikan pesan-pesan yang penuh kedamaian. Sampaikan pada jemaat, agar jangan sampai kita terpecah belah karena Pemilu. Semua harus aman, nyaman, damai dan kondusif," harapnya.
Terakhir, Bobby Nasution juga ingin gereja berperan menjaga dan melindungi generasi muda dari bahaya narkotika.
"Kalau sebagai tempat ibadah, itu sudah pasti. Tapi, kami juga berharap kegiatan - kegiatan kerohanian yang massif dilakukan di gereja bisa menjaga dan melindungi anak-anak muda kita dari bahaya penyalahgunaan narkotika,” pesannya.