Hasil mengejutkan ini terungkap setelah tes urine mendadak digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) usai kegiatan senam pagi bersama Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, di halaman rumah dinas.
Daftar Hitam Pejabat Pengguna Narkoba:
- AF – Camat Medan Johor: Terindikasi menggunakan Alprazolam, sejenis psikotropika golongan IV. Statusnya digolongkan sebagai pengguna tingkat sedang.
- HSS – Lurah Gaharu: Positif menggunakan sabu (metamfetamin) dan dinyatakan mengalami ketergantungan dengan tingkat sedang.
- EEL – Lurah Petisah Hulu: Ditemukan menggunakan ganja satu kali. Kategori penyalahgunaan ringan.
- HS – Camat Medan Barat: Pernah menggunakan ekstasi pada 2013 dan sempat direhabilitasi. Baru-baru ini mengaku masih mengonsumsi obat penenang.
Kepala BNN Sumut, Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan, menyebut hasil tes mengindikasikan bahwa beberapa di antaranya sudah menggunakan narkoba selama bertahun-tahun. Proses rehabilitasi akan segera dilakukan setelah mendapat persetujuan keluarga. Lebih lanjut, BNN juga akan melacak jalur peredaran narkoba yang menyuplai para pejabat tersebut.
“Ada yang sudah lama menggunakan, ada juga yang baru satu kali, tapi tetap ini persoalan serius,” tegas Brigjen Toga.
Respons Tegas Walikota
Walikota Medan Rico Waas langsung merespons temuan ini dengan menyatakan bahwa pejabat yang terbukti positif akan dinonaktifkan sementara dan diperiksa oleh Inspektorat.
“Kalau terbukti, akan kami nonaktifkan. Yang jelas-jelas sadar menggunakan akan kami proses lebih lanjut,” ujar Rico.
Tak berhenti di situ, Rico memastikan bahwa Pemko Medan kini mewajibkan tes urine bagi seluruh calon pejabat eselon II yang saat ini tengah dalam proses seleksi. Tes serupa akan diperluas ke seluruh tingkatan ASN di lingkungan Pemkot Medan.
“Ini warning keras bagi semua ASN di Kota Medan. Jangan coba-coba bermain dengan narkoba. Kita ingin membangun birokrasi yang bersih dan sehat,” pungkasnya.
