Wasantaraonline.com | Medan - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Sumatera Utara harus bekerja keras untuk memenuhi Kebutuhan air bersih di Kota Medan sebesar 11.000 liter per detik. Namun, saat ini PDAM masih mengejar kekurangan air bersih, setidaknya 4.000 liter/detik.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) kepada wartawan, saat Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi melaporkannya, Sabtu (4/12/2021).
Gubsu telah menargetkan pemenuhan kebutuhan tambahan sisa air bersih itu akan tuntas sebelum periodesasi jabatannya berakhir pada September 2023.
"Selama tiga tahun saya menjabat, baru teratasi 200 liter/detik (tambahan). Jadi masih kurang 3.800 liter/detik," kata Edy.
Gubsu mengungkapkan, upaya pemenuhan kebutuhan 4.000 liter/detik tersebut, di antaranya melalui PDAM Tirtanadi, yakni sebanyak 1.100 liter/detik dari Binjai dan 900 liter/detik dari kerjasama dengan perusahaan swasta.
Dan sudah ada 200 liter/detik, sehingga masih ada sisa 1.800 liter/detik untuk memenuhi target 4.000 liter/detik.
"Dulu sebelum saya Gubernur, sering marah-marah kepada PDAM ini. Saya prihatin, tetapi dimarahi percuma, airnya yang tidak cukup. Padahal sungai kita banyak, kalau hujan kita kebanjiran. Jadi kekurangan air bersih di Kota Medan, saya yakin 4.000 liter/detik ini harus tuntas di akhir masa jabatan saya," ungkapnya.
Senada juga disampaikan Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi, ia menyebutkan, untuk di zona I (Kota Medan), baru mencapai 7.200 liter/detik. Sehingga kekurangan ada sekitar 3.800 liter/detik.
"Jadi untuk kekurangannya, harus ada kerja keras untuk peningkatan kapasitas penyediaan air bersih ini," sebut Kabir.
Dijelaskan Kabir, bahwa pihak PDAM, saat ini sedang dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kota Binjai dengan kapasitas 1.100 liter/detik dan akan dioperasikan November 2022. Kemudian disusul di kawasan Brayan melalui kerjasama bisnis berkapasitas 500 liter/detik.
"Di Johor 400 liter/detik. Kita kontrak kerja sama selama 25 tahun. Setelah itu kita yang mengelola instalasi airnya," ucapnya. (*/kgm/edi)