Kualanamu, Wasantaraonline.com - Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 mendapatkan kuota Haji Tahun 2022 ini ada sebanyak 3.777 jamaah. Jamaah Medan lebih banyak sekitar 1.078 orang. Kemudian Deliserdang 385 orang, Mandailing Natal 274 orang dan Labuhan Batu 217 orang.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, Abdul Amri Siregar, kepada wartawan di kantornya, Rabu (11/5/2022).
"Untuk tahun ini jemaah Sumut yang berangkat ke tanah suci diprioritaskan yang melunasi biaya haji tahun 2020, yang berikutnya sesuai dengan yang ada disiskoad haji," kata Amri,
Kata dia, meskipun dulu ada mengambil dana pelunasan haji tahun 2020, itu tetap diprioritaskan. Dengan catatan mereka kembali melunasi dan inilah yang berlangsung sampai tanggal 20 Mei 2022.
Menyinggung soal kesiapan panitia haji,menurutnya pihaknya sudah siap. Sebab jemaah akan masuk asrama dijadwalkan tanggal 3 Juni 2022.
"Saat ini, kita sedang konsentrasi menyiapkan para petugas yang akan mendampingi para kloter, petugas daerah termasuk juga memastikan jemaah yang mendaftar saat ini. Dari segi usianya di verifikasi, sehingga nanti kuota haji Sumut dapat terpenuhi sesuai yang ditetapkan," jelasnya.
Lanjutnya, untuk kloter keberangkatan sesuai jumlah, perkiraannya sebayak 10 kloter dari biasanya 22 kloter.
"Dari jamlah ini berkurang lebih setengah, jadi berangkat tahun ini sekitar 45 persen," ucapnya.
Karena itu, masyarakat yang sudah terpanggil jangan sempat lalai untuk melunasi ongkos haji sampai tanggal 20 Mei 2022.
"Mari segera dimanfaatkan kesempatan yang diberikan ini. Seiring dengan itu ia juga berharap kepada masyarakat yang tidak jadi berangkat karena peraturan batasan usia, kami menyampaikan ini adalah murni keputusan dari pemerintah Arab Saudi yang harus kita ikuti," kata dia.
"Kita berharap pada tahun depan mudah-mudahan kondisi kembali stabil jemaah yang umurnya lebih dari 65 tahun semoga bisa diperkenankan menunaikan ibadah haji," terangnya.
Intinya, tetap bersukur bahwa tahun 2022 ini kembali masyarakat muslim dunia khususnya Indonesia mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji setelah dua tahun tidak diberangkatkan karena pandemi Covid-19.
"Kita salah satu negara pengirim jemaah harus mematuhi peraturan yang diberlakukan oleh Arab Saudi," pungkasnya.