Pelaksanaan upacara kesaktian Pancasila yang berlangsung dengan penuh hikmat dihadiri ribuan para peserta yang terdiri dari unsur TNI, Polri, kalangan pegawai pemerintahan, pelajar, Pimpinan BUMN/BUMD/swasta, mahasiswa, ormas dan dari berbagai elemen masyarakat, berkumpul di Lapangan Kebun Bandar Betsy tersebut.
Pj Gubernur Gubsu Hassanudin membacakan teks Pancasila dan diikuti oleh seluruh peserta upacara. Petugas upacara juga membacakan ikrar Kesaktian Pancasila yang dibacakan oleh Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution.
Usai upacara, dilanjutkan kegiatan peletakan karangan bunga di Tugu Kesaktian Pancasila yang diikuti para rombongan pejabat TNI, Polri, OPD Pemprovsu, OPD Pemda Simalungun.
Sebagaimana diketahui, Letda Sudjono adalah seorang pahlawan nasional yang gugur dan merupakan salah satu korban akibat keganasan massa yang dimobilisasi oleh PKI tahun 1965 di kebun Bandar Betsy.
Letda Sudjono yang gugur dalam upaya mempertahankan area perkebunan Bandar Besty dari perebutan paksa massa, tepatnya pada 14 Mei 1965.
Prajurit Sudjono mengalami pengeroyokan oleh ratusan massa dalam upaya perebutan area perkebunan tersebut, karena membela dan memperjuangkan warga sekitar untuk tetap dapat berkebun di lahan perkebunan tersebut.
Namun, sayangnya Sudjono tewas karena kehabisan darah dengan balutan luka dari peralatan tani, seperti cangkul, golok dan arit pada pengeroyokan tersebut.
Kegiatan dilanjutkan, penyerahan bantuan tali asih Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) kepada keluarga almarhum Letda Sudjono.
Sementara mewakili keluarga almarhum Letda Sudjono, Lelawati (68), istri dari Bambang Wisnu yang merupakan putra kedua dari almarhum Letda Sudjono mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah kepada keluarganya.
“Kami berharap pemerintah tidak pernah melupakan kami, dan terima kasih kepedulian pemerintah pada pahlawan Letda Sudjono. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami,”tutur Lelawati.
