Soalnya, Harimau jantan itu ditemukan warga, terjerat di perladangan pinggiran jurang Bah Kisat, Dusun Marihat Tonga, Dolok Panribuan,
Hal ini disampaikan Kapolsek Dolok Panribuan AKP Nelson Butarbutar usai berhasil mengevakuasi harimau tersebut bersama pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pematang Siantar, Selasa (24/10/23).
“Awalnya, petugas menerima laporan warga ke Polsek Dolok Panribuan, tentang adanya seekor Harimau terjerat. Atas dasar itu, ia bersama pihak BKSDA turun ke lokasi yang dilaporkan warga dan menemukan harimau itu memang terjerat,” ungkap Nelson Butarbutar.
Karena situasi saat itu tidak memungkinkan, akhirnya evakuasi dilakukan pada saat itu. “Hari Senin lah dievakuasi, kita dampingilah pihak BKSDA ke lokasi. Evakuasi itu bersama BKSDA dan masyarakat kita lakukan evakuasi pukul 14.30 WIB,” ungkapnya.
Sebelum evakuasi harimau, petugas BKSDA membius, setelah aman maka petugas BKSDA melepaskan jeratan dari kaki hewan jantan yang diperkirakan berusia 4 -5 tahun tersebut.
“Saat ini harimau tersebut dievakuasi ke Barumun Tapanuli Seletan untuk dipulihkan. Kita himbau masyarakat untuk tidak lagi memasang jerat babi hutan,” minta kapolsek.
Sementara itu, Kepala Bidang Wilayah II BKSDA Pematang Siantar, Buana Darmansyah membenarkan bahwa harimau tersebut sudah dievakuasi ke Barumun untuk pemulihan dari luka pada kaki akibat terjerat kabel sling baja.
“Saat ini, harimau jantan tersebut kita bawa ke Barumun untuk pemulihan. Informasi lanjutan akan kita sampaikan,” pungkas Buana.
