Jakarta, wasantaraonline.com - Menjelang Ramadhan, Pemerintah harus segera bertindak untuk menekan gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok yang membebani rakyat. Pemerintah dengan APBN harus mampu menjadi instrumen untuk dapat meringankan beban dan mempertahankan daya beli masyarakat. Terlebih, menjelang bulan suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.
Hal
ini disampaikan Wakil Ketua DPR Prof Dr Sufmi Dasco Ahmad, saat DPR RI
menggelar rapat paripurna pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024,
digelar di Gedung Nusantara II MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (05/03/2024).
Dalam rapat tersebut, ia membacakan kata pembukan Ketua DPR Puan Maharani.
Dikatakan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, DPR RI ingin Pemerintah segera bertindak atas kenaikan harga kebutuhan pokok yang membebani rakyat. Terlebih, menurut dia, saat ini menjelang bulan Ramadhan.
"Saat
ini, rakyat dihadapkan pada gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok yang
membebani. APBN harus mampu menjadi instrumen untuk dapat meringankan beban dan
mempertahankan daya beli masyarakat. Terlebih, menjelang bulan suci Ramadhan
yang tinggal beberapa hari lagi," kata Dasco dalam pidato itu.
DPR
menekankan fungsi pengawasan DPR harus dijalankan, terutama pada permasalahan
harga bahan pokok. Dia mendorong pemerintah segera mengatasi permasalahan itu.
"Fungsi
pengawasan DPR RI akan diarahkan pada berbagai isu, permasalahan, dan
pelaksanaan undang-undang di berbagai bidang yang menjadi tugas dari setiap
Alat Kelengkapan Dewan, serta hal-hal yang menjadi perhatian luas dari
rakyat," kata Dasco.
"Salah
satu hal yang menjadi perhatian rakyat saat ini adalah mahalnya kebutuhan
pokok, pemerintah harus dapat mengatasi kenaikan sembako tersebut,"
imbuhnya.
DPR
mengatakan, pemerintah belum maksimal dalam membangun kedaulatan pangan. Dia
meminta pemerintah mengambil langkah antisipatif dalam memenuhi kebutuhan pokok
rakyat dengan harga murah.
"Program
membangun kedaulatan pangan yang selama ini dijalankan belum menunjukkan hasil
yang efektif. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah antisipatif sesuai
dengan peraturan perundang-undangan untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat
dengan daya beli yang terjangkau," ujarnya.
Lebih
lanjut, DPR meminta pemerintah membenahi masalah bahan pokok secara struktural.
Hal ini, menurut dia, agar kelangkaan bahan pangan tidak terus berulang.
"Dalam
perspektif jangka menengah-panjang, pemerintah harus dapat membenahi masalah
struktural dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyat sehingga masalah-masalah
kelangkaan bahan pangan tidak terulang pada tahun-tahun mendatang," kata
dia.
Dasco
Ahmad juga meminta pihak Komisi IV DPR menindaklanjuti aspirasi soal kenaikan
harga beras yang disampaikan dalam rapat paripurna DPR RI. Wakil Ketua Komisi
IV DPR Daniel Johan memastikan persoalan beras memang menjadi agenda utama
komisinya untuk ditindaklanjuti.
Dasco
awalnya menyampaikan hal itu setelah mendengarkan sejumlah masukan dari para
anggota DPR yang menyampaikan interupsi saat rapat paripurna. Dia menyebut,
akan lebih efektif jika persoalan kenaikan harga beras ini ditindaklanjuti oleh
Komisi IV DPR.
"Saya
menanggapi sedikit, kalau kita bikin pansus atau apa untuk beras itu terlalu
lama, sementara kita waktunya mau Ramadan dan Lebaran sudah dekat, jadi kita
akan optimalkan Komisi IV DPR untuk turun ke lapangan maupun ke pemerintah
untuk menindaklanjuti aspirasi dari Pak Aria Bima dan kawan-kawan
sekalian," kata Dasco saat paripurna.
Dihubungi
terpisah, Daniel Johan menyebut usulan Dasco itu memang sudah dibicarakan
pihaknya. Dia menyebut Komisi IV DPR akan turun untuk memastikan harga-harga
pangan terkendali.
"Iya
pasti, akan menjadi agenda utama Komisi IV untuk memastikan harga-harga pangan
terkendali dan tidak terus meroket, Komisi IV juga akan mendorong rapat lintas
Komisi untuk memperkuat koordinasi dengan lintas kementerian agar
langkah-langkah antisipasi bisa berjalan efektif, apalagi menjelang bulan suci
Ramadan, jangan sampai rakyat terganggu dan merasa berat hidupnya," ujar
Daniel Johan.
Meski
demikian, Daniel Johan menyebut pansus tetap akan dibentuk jika upaya Komisi IV
DPR belum membuahkan hasil. Dia juga menyebut akan memanggil Menteri Pertanian
Amran Sulaiman.
"Kita
lihat kebutuhannya, bila harga terus naik tidak terkendali, kita akan dorong
pansus. Iya, dalam waktu dekat, kita memanggil Mentan, memastikan produksi dan
persediaan memang surplus. Lagi proses disusun agendanya," ujar dia. (**)