Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

BNPT Ungkap Banyak Teroris Bermazhab Wahabi dan Salafi

Rabu, 28 April 2021, April 28, 2021 WIB Last Updated 2021-04-28T05:45:43Z
Wasantara.online @ Jakarta -- Kebanyakan tersangka teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merupakan pemeluk Islam dengan latar belakang mazhab Wahabi dan Salafi yang jihadis.

Hal ini disampaikan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid dalam webinar dengan topik 'Urgensi Standardisasi Dai untuk Penguatan Dakwah Islam Rahmatan lil Alamin' yang digelar MUI secara daring, Selasa (27/4/2021).

"Mereka yang ditangkap semua, mohon maaf dengan segala hormat, mereka bermahzab salafi wahabi. Yang kita tangkap ini salafi wahabi, yang jadi kombatan," kata Ahmad.

Ahmad menegaskan tidak semua pemeluk Wahabi dan Salafi memiliki ideologi sebagai teroris. Ia menyatakan masih banyak pemeluk Wahabi dan Salafi yang menjalankan perintah agama sesuai ketentuan yang berlaku dan tak menyimpang.

Ahmad pun menyatakan banyak teroris beragama Islam yang ditangkap di Indonesia memiliki Rukun Islam dan Rukun Iman yang sama. Perbedaannya, kata dia, terletak pada rukun ihsan atau pandangan hubungan antar sesama manusia.

"Mereka juga tak sedikit yang hafal Al-qur'an, rukun iman sama, rukun Islamnya sama. Yang membedakan rukun ihsan. Karena mereka anggap iman, Islam, khilafah. Mereka abai," kata dia.

Wahabi adalah aliran dalam Islam yang ditujukan kepada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab, yang berpegang teguh pada kebangkitan agama melalui pemulihan Islam ke bentuk "aslinya", serta hanya ada satu Tuhan dan setiap orang harus menyembah-Nya persis seperti yang diperintahkan dalam Kitab Suci.

Lanjut Ahmad bahwa Salafi pada zaman modern kerap dikaitkan dengan aliran pemikiran yang mencoba memurnikan kembali ajaran yang dibawa Rasulullah dan perintah Alquran secara literal dari berbagai hal yang bid'ah (tidak dilakukan Rasul), khurafat, dan syirik dalam Islam. Salah satu rujukan utama kaum Salafi adalah mazhab Ahmad bin Hambali atau Hambali.

Terlepas dari itu, Ahmad menekankan bahwa aksi terorisme tak terkait agama apapun. Namun, pemahaman terorisme lahir dari cara beragama yang menyimpang dari oknum beragama tersebut.

"Dari pelaku terorisme tersebut, ini biasanya di dominasi oleh umat beragama yang jadi mayoritas di suatu wilayah," kata dia.

Untuk itu, Ahmad ingin peranan para ulama sangat penting dalam menanggulangi terorisme yang mengatasnamakan agama. Bahkan, kata dia, ustadz merupakan pintu masuk dan keluar paham radikalisme dan terorisme.

Ahmad mendukung upaya MUI untuk melakukan standarisasi dai. Hal itu merupakan elemen yang sangat vital dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

"Urgensi standarisasi dai dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme, kesimpulan saya sangat vital. Karena ustadz pintu masuk dan keluar dari paham radikalisme dan terorisme mengatasnamakan agama," kata dia. (*/ cnn/ edi)
Komentar

Tampilkan

  • BNPT Ungkap Banyak Teroris Bermazhab Wahabi dan Salafi
  • 0

Terkini