Wasantaraonline.com @ Medan - Selama ini, permasalahan sampah hampir menjadi momok di setiap sudut Kota Metropolitan, untuk mengurangi sampah rumah tangga itu perlu adanya terobosan.
Nah kali ini, Universitas Sumatera Utara melalui Program Pengabdian Masyarakatnya mengandeng praktisi Rumah Briket dengan mencoba menciptakan peluang Sampah Rumah Tangga untuk bisa menjadi produk Unggulan, Sebut saja "Eco Enzyme".
Larutan Eco Enzyme yang bernilai ekonomis bisa menyelesaikan permasalahan sampah rumah tangga dan sekaligus menjaga kualitas lingkungan.
Hal ini disampaikan Ir Rena Arifah MSi, dalam kegiatan praktek pembuatan Larutan Eco Enzyme pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Universitas Sumatera Utara melalui Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Sampah Organik menjadi Produk Unggulan di Masa Pandemi Covid-19, Kamis (9/9/2021).
Pada pengabdian USU diketuai Prof Dr. Subhilhar MA PhD dan Dr Tonny P Situmorang MSi diadakan di Mushalla Ukhuwah Mutiara, Jalan Bajak 2H Komplek Villa Mutiara 3HA2, Medan Amplas, diikuti sebanyak 20 ibu rumah tangga dengan membawa sampah organik yang berasal dari limbah dapur masing-masing.
Pendiri Rumah Briket Ir Rena Arifah MSi, menjelaskan, Eco Enzyme berbentuk larutan ini bisa mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. Secara harfiah, Eco Enzyme memiliki pengertian enzim yang berasal dari bahan-bahan alami, ekologi.
"Eco Enzyme pertama kali dipaparkan Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Larutan Eco Enzyme ini memiliki sejuta manfaat sebagai obat luar. Misalnya bisa meringankan luka bakar. Eko-enzim punya turunan manfaat lingkungan, pribadi, kesehatan hingga kecantikan," ungkap Rena.
Menurut Rena Arifah bahwa kaum perempuan di waktu luangnya bisa memiliki alternatif dan menciptakan peluang usaha baru yang sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan pemanfaat limbah dapur untuk diolah menjadi Larutan Eco Enzyme yang bernilai ekonomis dan menyehatkan.
"Larutan Eco Enzyme ini tidak hanya untuk pupuk alami tapi juga berguna bagi Ibu-ibu yang berumur 30 tahun ke atas karena biasanya perempuan sudah mengalami berbagai macam penyakit," terang Rena.
Rena Arifah menjelaskan bahwa di dalam Larutan Eco Enzyme terdapat asam laktat yang tinggi dan gelombang elektromagnetik yang bisa membunuh virus-virus. Larutan Eco Enzyme menghasilkan 03 sehingga sangat ringan dan mudah menguap di udara.
"Larutan Eco Enzyme tidak untuk diminum, larutan ini bisa untuk obat kumur, mengobati gatal-gatal. Yang paling penting, bisa menjadi pengganti disinfektan dan menekan penyebaran Covid-19," lanjutnya.
Larutan Eco Enzyme diyakini dapat mengurai zat kimia di tanah, menyuburkan tanah, bisa digunakan sebagai pengganti sabun, shampo hingga menjadi cairan pengusir nyamuk, masih banyak manfaat lainnya, pantas Larutan Eco Enzyme disebut larutan sejuta manfaat.
Cara Membuat
Untuk menghasilkan Larutan Eco Enzyme Cara membuatnya larutan Eco Enzyme cukup mudah, hanya butuh sampah buah dan sayuran yang telah dicacah kemudian dicampurkan molase atau limbah gula dan ditambahkan air Sumur.
Dengan takaran 3 kg sampah buah/sayur, 1kg molase dan 10 liter air non kaporit. Setelah itu, semua bahan itu campur di dalam wadah berbahan plastik dan kemudian didiamkan/disimpan yang tertutup rapat.
Kenapa, karena dalam proses Fermentasi menghasilkan gas dan harus didiamkan selama 100 hari, ditempatkan pada tempat yang tidak terpapar langsung sinar matahari dan jangan wadah penyimpan itu di dekat aliran listrik maupun septic tank," jelas Rena.
Ir Rena berharap, pengabdian pembuatan Larutan Eco Enzyme ini bisa menjadi pilot project di Komplek Villa Mutiara. Semua yang hadir bisa memulai dari rumah masing-masing, di lingkungan masing-masing sehingga dapat terlihat efeknya.
Turut hadir Lurah Harjosari II, Kec. Medan Amplas Andrew Fransiska Ayu SSTP, MAP, Kepling IX Gustinawati SPd, tim pengabdi USU yakni Siti Nur Aini, S.Sos, Alvin Liasta SIP, Nanda Rizka Syafriani Nasution SIP, Azhari M. Latief SIP, Muhammad Zubeir Sipahutar, SIP dan para ibu rumah tangga di Kelurahan Harjosari II.
Penulis : Edi Sukarno