Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Hashim Resmikan Pabrik Solder Hijau Pertama di Asia Tenggara: Tonggak Baru Industrialisasi Global Ramah Lingkungan

Jumat, 11 Juli 2025, Juli 11, 2025 WIB Last Updated 2025-07-11T15:22:44Z

BATAM, wasantaraonline.com – Indonesia kembali menunjukkan kelasnya di panggung industri global. Kota Batam kini menjadi rumah bagi pabrik solder ramah lingkungan pertama di Asia Tenggara, menandai langkah besar negara ini dalam hilirisasi mineral, transformasi energi bersih, dan perluasan ekspor strategis.


Pabrik milik PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA)—anak perusahaan dari Arsari Tambang—berdiri megah di kawasan Tunas Prima Industrial Estate. Bukan sekadar fasilitas produksi, pabrik ini menjadi ikon baru industrialisasi hijau di Asia, sejalan dengan arah pembangunan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan kedaulatan industri nasional berbasis keberlanjutan.


Ini bukan pabrik biasa. Ini adalah simbol lompatan Indonesia menuju peta baru industri global: hijau, mandiri, dan kompetitif,” ujar Hashim Djojohadikusumo, Komisaris Utama Arsari Tambang.


Dengan kapasitas awal 2.000 ton solder bar per tahun, STANIA menargetkan ekspansi produksi hingga 16.000 ton mencakup solder wire, powder, dan paste, serta proyeksi pendapatan hingga Rp1 triliun per tahun. Ini mencerminkan potensi besar nilai tambah dari komoditas strategis nasional: timah.



Green Factory Berkelas Dunia: Bukti Indonesia Siap Pimpin Industri Bersih

STANIA dirancang sebagai green factory berstandar global. Seluruh operasionalnya ditenagai oleh Energi Baru Terbarukan (EBT) dari PLN, disertifikasi melalui Renewable Energy Certificate (REC). Desain bangunan mengadopsi sistem pencahayaan alami dan efisiensi energi, menjadikan STANIA salah satu pabrik paling berkelanjutan di kawasan.


STANIA adalah bukti bahwa industri berat tak harus mencemari. Kita bisa tumbuh hijau dan tetap menjadi pemain global,” kata Aryo P. Djojohadikusumo, Direktur Utama Arsari Tambang.



Pasar Global dan Mitra Strategis

Pabrik ini dirancang untuk memenuhi standar ekspor internasional. STANIA telah menandatangani MoU strategis dengan Volex, perusahaan global penyedia solusi konektivitas elektronik. Produk solder buatan Indonesia siap mengisi kebutuhan industri elektronik di Eropa, Amerika, dan Asia Timur.


Pasokan bahan baku seperti timbal dan perak juga diamankan melalui perjanjian dengan PT Freeport Indonesia, menjamin rantai produksi bebas dari praktik ilegal dan memenuhi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).



Dukungan Pemerintah: Hilirisasi Jadi Strategi, Bukan Retorika

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi RI, Todotua Pasaribu, menegaskan pentingnya STANIA dalam memperkuat fondasi industri nasional.

Hilirisasi bukan slogan politik. Ini strategi jangka panjang membangun Indonesia yang berdikari di sektor industri dan ekspor teknologi,” tegasnya.


Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyebut kehadiran STANIA sebagai sinyal bahwa Batam siap menjadi kota industri hijau berstandar global.

Ini bukan hanya soal investasi, tapi juga reputasi. Kepri siap menjadi jantung baru industri berkelanjutan Asia Tenggara,” katanya.


Indonesia Siap Masuki Era Baru Industrialisasi Global

Pabrik STANIA menjadi bukti bahwa Indonesia tak hanya sebagai penyuplai bahan mentah, tapi siap naik kelas sebagai produsen teknologi ramah lingkungan untuk pasar dunia. Dari Batam, Indonesia mengirim pesan: masa depan industri global bisa hijau, dan Indonesia ada di garis depan.

Komentar

Tampilkan

  • Hashim Resmikan Pabrik Solder Hijau Pertama di Asia Tenggara: Tonggak Baru Industrialisasi Global Ramah Lingkungan
  • 0

Terkini