Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Ketegangan Memuncak di Indo-Pasifik: AS Kerahkan 12.000 Personel dan Ratusan Jet Tempur Dekat Indonesia

Jumat, 11 Juli 2025, Juli 11, 2025 WIB Last Updated 2025-07-11T15:36:32Z

JAKARTA, wasantaraonline.com – Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer udara terbesar dalam beberapa dekade terakhir di kawasan Indo-Pasifik, tepat di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas potensi konflik terbuka dengan China.


Latihan yang dimulai pada 8 Juli 2025 ini melibatkan lebih dari 12.000 personel dari Angkatan Udara dan Angkatan Antariksa AS, serta 350 lebih pesawat tempur, dalam sebuah skenario tempur realistis menghadapi serangan di wilayah Pasifik—yang jaraknya tak jauh dari perairan Indonesia.


Manuver Militer Terbesar Sejak Perang Dingin

Latihan berskala departemen ini disebut sebagai yang pertama dalam skala ini sejak Perang Dingin, menjadi bukti keseriusan Washington dalam membangun kesiapan tempur cepat dan fleksibel menghadapi ancaman dari Beijing, terutama soal Taiwan, yang disebut sebagai titik nyala paling kritis di Asia saat ini.


“Kemampuan kami untuk bertempur dan menang bergantung pada kesiapan merespons dari lokasi jauh dan terpencil,” tegas Jenderal Kevin Schneider, Komandan Angkatan Udara Pasifik AS.


Sebagai bagian dari latihan, AS juga mengerahkan pesawat pengebom strategis B-52H dari Dakota Utara ke Pangkalan Andersen, Guam, dalam misi Bomber Task Force—sinyal bahwa AS siap memproyeksikan kekuatan dari berbagai titik strategis di kawasan.


AS dan Sekutu Siapkan Respons Terkoordinasi

Menurut Troy Meink, Sekretaris Angkatan Udara AS, latihan ini tidak hanya soal uji kesiapan, tetapi juga membangun interoperabilitas dengan sekutu dan mitra Indo-Pasifik.


“Kami menghadapi lingkungan ancaman yang semakin kompleks. Ini bukan sekadar latihan, ini adalah simulasi nyata untuk menghadapi potensi konflik multi-domain,” katanya.


Jenderal David Allvin, Kepala Staf AU AS, menambahkan, “Penerbang kami harus mampu beroperasi dalam skenario non-ideal—tanpa jaringan, logistik minim, dan kondisi medan ekstrem. Inilah wajah perang modern.”



China Dalam Sorotan, Taiwan Jadi Titik Panas

Latihan ini berlangsung di tengah kekhawatiran atas modernisasi militer China, termasuk rudal jarak jauh yang disebut Pentagon mampu menghantam pangkalan dan armada AS di Pasifik barat. Beijing, yang berambisi menyatukan Taiwan, dinilai kian agresif—sementara AS menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas kawasan.


Pentagon menyebut Tiongkok sebagai “ancaman yang meningkat”, terutama dalam konteks persenjataan presisi tinggi dan ekspansi militer ke Laut China Selatan.



Indonesia dalam Bayang-Bayang Ketegangan Regional

Kawasan Asia Tenggara, termasuk wilayah udara dan maritim Indonesia, semakin menjadi koridor strategis dalam konflik geopolitik besar. Meskipun Indonesia bersikap nonblok dan mendorong perdamaian, latihan militer masif ini menempatkan wilayah RI dalam lintasan potensi eskalasi.


“Latihan ini adalah pengingat bahwa Indo-Pasifik kini menjadi episentrum baru ketegangan global,” ujar seorang analis keamanan kawasan dari CSIS Jakarta.



Respons China Dinantikan, Dunia Waspada

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Beijing. Namun pengamat internasional memperkirakan China akan meningkatkan patroli dan latihan militernya di sekitar Selat Taiwan sebagai bentuk sinyal balasan.


Dengan dunia yang terus bergeser ke arah ketegangan blok besar antara Barat dan Timur, apa yang terjadi di langit Pasifik hari ini bisa menjadi awal babak baru sejarah geopolitik global—dan Indonesia berada di tengahnya.

Komentar

Tampilkan

  • Ketegangan Memuncak di Indo-Pasifik: AS Kerahkan 12.000 Personel dan Ratusan Jet Tempur Dekat Indonesia
  • 0

Terkini