Hal ini disampaikan Kadis Sosial H. Achmad Fauzan Nasution saat turun meninjau di lokasi banjir, Sabtu (1/1/2022) sekitar pukul 02.00 Wib.
Kadis Sosial mengatakan, pihaknya sulit untuk bergerak, dimana-mana ada batang kayu, kendaraan tidak bisa masuk mulai dari Desa Tanjung Barani karena jalan tertutup lumpur.
Namun demikian, sambung Achmad Fauzan, pihanya sudah berhasil mengevakuasi warga yang dalam keadaan darurat. Ia dan timnya saat ini fokus untuk keselamatan nyawa para korban banjir tersebut.
Ginda Salamuddin Hasibuan, salah seorang warga yang juga mantan kepala desa mengatakan, banjir terjadi akibat naiknya air sungai Batang Lubu Sutam hingga 100 Cm.
“Untuk melewati desa tetangga lainnya harus ekstra hati-hati. Di 4 desa ini yang terdampak ada sekitar 300 kepala keluarga yang menjadi korban,” katanya.
Kepala Desa Manggis Efendi Hasibuan mengimbau warganya, supaya memantau anak-anak mereka termasuk ikut menjaga barang-barang di rumah yang terendam banjir dan warga yang kebanjiran diharapkan supaya mengungsi ke dataran tinggi.
“Memang sejauh ini belum ada korban jiwa dan beberapa warga sudah banyak yang mengungsi, saya menghimbau agar tetap berhati-hati dan tadi sudah banyak juga kita bantu evakuasi barang-barang warga yang terdampak banjir,” ucapnya lagi.
Selain desa tersebut, banjir juga melanda di Kecamatan Barumun khususnya Desa Hutarimbaru, Sayur Matua, Kecamatan Barumun Selatan Tepatnya Desa Sidomulio, Tanjung Purbatua, Batang Bulu Lama, Pagur Satio dan Batang Bulu Baru.
Sampai berita ini diturunkan, air sungai Batang Lubu Sutam telah surut, terlihat satu unit ekskavator dan puluhan petugas gabungan TNI, Polri dan BPBD Palas sedang membersihkan tumpukan kayu dari rumah warga agar aktivitas dapat normal kembali.
