Gubsu mengatakan pada prinsipnya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) akan membantu segala keperluan masyarakat. Terutama masyarakat yang terkena musibah, seperti kebakaran. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan kepada para korban. “Ini bentuk kepedulian kita, karena ini rakyat saya, rakyat Sumut,” tegasnya usai menyerahkan bantuan.
Seperti diketahui, bahwa dugaan kebakaraan disebabkan oleh korsleting. Namun Gubsu menuturkan bahwa korsleting listrik bisa jadi disebabkan oleh kelalaian manusia.
Maka dari itu, lanjut Edy, dirinya meminta pihak terkait untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Gubsu menyemangati para korban yang berada di tenda pengungsian. Para korban diminta untuk terus berdoa kepada Tuhan, agar diringankan kesulitannya. “Berdoa terus kepada Tuhan ya,” tuturnya.
Dalam kunjungan itu, Gubsu memberi kesempatan bagi para korban untuk menyampaikan aspirasinya. Salah satu korban kebakaran Siti Khadijah Nasution meminta Gubsu untuk membantu pembangunan kembali rumahnya yang habis terbakar.
“Warga Jalan Wahidin, Gang Lurah dan sekitarnya memohon kepada bapak (Gubernur) bantulah kami untuk membangun rumah kami kembali Pak, kami ada anak kecil Pak,” pungkasnya.
Seperti diketahui, musibah kebakaran yang terjadi, Minggu (1/5/2022) saat menjelang Malam Takbiran 1 Syawal 1443 Hijriah itu menghanguskan 41 rumah, yang dihuni 59 kepala keluarga. Total seluruh korban sebanyak 154 orang, syukurnya tidak ada korban jiwa pada kebakaran tersebut.
Turut hadir dan mendampingi Gubsu, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut Brillian Moktar, Camat Medan Area, serta BPBD Kota Medan dan Unsur terkait lainnya.
