Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Gubsu Tinjau Pameran Perangko Tiga Zaman di DHD 45

Minggu, 21 Agustus 2022, Agustus 21, 2022 WIB Last Updated 2022-08-21T16:26:16Z
Medan, Wasantaraonline.com - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meninjau pameran prangko digelar DHD45 di Gedung Juang 45, malam 17 Agustus Lalu. Selama 77 tahun, mozaik kemerdekaan ini terlupakan.

Kegiatan ini digagas DHD 45 Sumut, Selasa (16/8/2022) di Gedung Juang45 Jl.Pemuda Medan, prangko ini dalam bentuk asli ditampilkan, sebagai bagian dari renungan kemerdekaan RI yang mengesankan.

“Saya mendukung Gedung Juang 45 ini direnovasi dan dijadikan tempat museum sejarah seperti prangko dan uang perjuangan republik yang ditampilkan,” ujar Gubsu, mantan Pangkostrad ini didampingi Ketua Umum DHD 45 Sumut Mayjen TNI Purn M Hasyim dan Sekretaris Umum Dr. Eddy Syofian M.AP yang menyaksikan prangko asli tiga negara yang langka itu.

Ketua Umum DHD45 Sumut Mayjen TNI Purn M Hasyim, menyatakan tak lama lagi prangko ini akan menjadi koleksi Museum Juang 45 Sumut  yang kini  dalam proses revitalisasi.

Ketua Bidang Pembudayaan Nilai Kejuangan DHD45 Sumut yang juga Sejarawan UNIMED Ichwan Azhari M.Phil di hadapan Gubsu Edy Rahmayadi dan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting menyatakan bahwa saat itu, prangko berfungsi seperti pulsa atau paket data saat ini, untuk berkomunikasi, menyebarkan informasi ke seluruh penjuru dunia.

Sewaktu Jepang menduduki Indonesia, mereka tidak membawa prangko. Lalu mereka duduki kantor pos Belanda, mereka sita prangko Belanda, lalu mereka pakai dengan mencoret wajah raja dan ratu Belanda. Lalu  mereka bubuhi cap/stempel aksara Jepang, yang hanya orang Jepang yang tahu artinya.

Dalam keadaan darurat itu, Jepang memproklamirkan bahwa rezim Belanda berakhir diganti Jepang, termasuk penggunaan simbol komunikasi dunia saat itu adalah prangko.

Prangko Belanda dicoret dan distempel Jepang memperlihatkan satu jenis prangko  dipakai dua negara.

Saat Indonesia merdeka, hal yang sama terjadi. Prangko Belanda yang distempel Jepang itu direbut pejuang dari kantor pos Jepang, di sita dan di stempel Republik Indonesia.

Pertanda Belanda dan juga Jepang berakhir, diganti Indonesia negara baru, diproklamasikan di atas sebuah prangko. Jadinya, satu prangko menjadi simbol dan identitas tiga negara, dipakai untuk berkirim dokumen dan surat ke seluruh dunia.

Prangko tiga negara ini merupakan prangko langka yang diperebutkan kolektor filatelis dari tiga negara yakni negara Belanda, Jepang, Indonesia. 
Komentar

Tampilkan

  • Gubsu Tinjau Pameran Perangko Tiga Zaman di DHD 45
  • 0

Terkini