www.wasantaraonline.com | Depok - Kepolisian Resort (Polres) Metro Depok berhasil membongkar sindikat penjualan Bayi ke Bali, dengan berhasil meringkus 8 tersangka yang terlibat dalam perdagangan bayi di dalam sebuah rumah penampungan.
Kedelapan tersangka yang diciduk polisi terdiri dari tiga pria dan lima perempuan yakni Rida Soniawati, Apsa Nabilla Auliyah Putri, Dayanti Apriyani, Muhammad Diksi Hendika, Suryaningsih, Dahlia, Ruddy Kelansyah, I Made Aryadana.
Hal ini disampaikan Kepala Polres Metro Depok, Kombes Arya Perdana usai memberikan keterangan persnya kepada wartawan tentang terungkapnya sindikat penjualan bayi ke wilayah Bali, Senin (02/09/2024).
Dikatakan Kapolres, bahwa petugas beberapa waktu lalu menangani adanya sindikat penjualan bayi. Salah satu tersangka didapati akan menjual bayi kepada seseorang di wilayah Bali
“Unit PPA Satreskrim berhasil mendapati dua bayi berjenis kelamin pria dan perempuan, rencananya akan dibawa ke Bali,” ujar Kombes Arya.
Dijelaskan Kapolres bahwa pengungkapan ini berawal adanya laporan masyarakat yang mendapati adanya iklan dari media sosial facebook. Pada iklan tersebut mencari ibu atau setiap perempuan yang ingin menjual bayinya dengan diimingi uang.
“Ini merupakan satu sindikat yang cukup terorganisir karena memang ada iklan, yang mau menjual bayi akan diberikan sejumlah uang Rp10 sampai Rp15 juta,” jelas Arya.
Rencananya para tersangka akan menjual bayi ke bali kepada orang yang membutuhkan bayi. Tersangka menjual bayi kepada orang yang membutuhkan seharga Rp 45 juta.
“Uang yang diminta sejumlah Rp 45 juta di penjualan bayi, dimana pelaku membeli bayi dari ibu yang melahirkan Rp10 juta sampai Rp15 juta,” ucap Arya.
Diketahui, bayi yang sempat ditampung di sebuah kontrakan di wilayah Depok dibawa ke Bali menggunakan mobil. Nantinya, bayi tersebut akan ditampung tersangka lain sambil mencari orang yang ingin memiliki bayi tersebut.
“Bayi yang dijual ini umurnya sangat mudah sekali, jadi baru satu hari itu langsung rencananya akan dibawa ke Bali,” terang Arya.
Arya mengungkapkan, Polres Metro Depok menangkap delapan tersangka mulai dari orang tua berstatus saya suami istri.
Ada pula tersangka lain yang bukan status suami istri namun diduga merupakan tersangka yang terorganisir melakukan penjualan bayi.
“Pengakuannya tersangka sudah melakukan lima kali, sudah dipesan dari dalam kandungan,” ungkap Arya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, kini 8 tersangka meringkuk dibalik jeruji Polres Metro Depok.
Para tersangka perdangangan bayi dijerat dengan Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2017 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.
“Ancaman hukumannya paling singkat tiga tahun dan paling lama 15 tahun,” pungkas Kapolres.