Tak hanya sekadar hadir, Ijeck benar-benar menjadi pendengar setia jeritan warga. Dari permasalahan sengketa lahan dengan perusahaan perkebunan, gedung sekolah SMP yang terbengkalai, hingga keterbatasan fasilitas kesehatan yang membuat warga harus menempuh jarak jauh demi layanan dasar, semuanya disampaikan langsung oleh warga di hadapannya.
“Saya sengaja turun langsung ke sini untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Banyak hal yang saya catat, dan ini harus segera dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait,” ujar Ijeck usai berdialog dengan warga.
Lahan Terbengkalai, Warga Terpinggirkan
Salah satu isu krusial yang mencuat adalah konflik lahan antara warga dengan pihak perusahaan perkebunan. Warga mengeluhkan tidak bisa mengelola lahan sendiri karena status HGU (Hak Guna Usaha) yang dikuasai korporasi. Terkait hal ini, Ijeck berjanji akan menjadi jembatan koordinasi.
“Kita akan coba bicara dengan pihak perusahaan. Kalau memungkinkan, lahan bisa kembali dikelola masyarakat dengan skema HGU yang adil dan berpihak,” tegasnya.
Sekolah Mati, Anak-anak Terpaksa Sekolah Jauh
Warga juga membeberkan kondisi mengenaskan gedung SMP yang mangkrak dan tak lagi beroperasi. Anak-anak pun harus menempuh jarak jauh ke desa tetangga hanya untuk belajar.
“Saya akan cek langsung ke Dinas Pendidikan. Sekolah ini harusnya diaktifkan kembali, kasihan anak-anak kalau harus sekolah jauh setiap hari,” kata Ijeck prihatin.
Fasilitas Kesehatan: Jauh Mata, Jauh Harapan
Masalah berikutnya adalah minimnya akses kesehatan. Untuk berobat, warga harus menempuh perjalanan panjang. Bagi warga yang sakit, jarak sejauh ini bisa jadi pembunuh perlahan.
“Ini menyangkut nyawa. Kita akan segera koordinasikan agar fasilitas kesehatan di desa ini bisa diperkuat,” tegas mantan Wakil Gubernur Sumut itu.
Komitmen dan Seruan Perubahan
Ijeck tak sekadar mendengar, ia juga mengajak warga aktif melaporkan aspirasi dan kondisi di lapangan ke rumah aspirasinya di Komplek Cemara. Ia pun membuka peluang bantuan seperti bedah rumah, jembatan, dan perbaikan jalan rusak yang bisa segera diperjuangkan.
Di akhir kunjungan, Ijeck menyuarakan keprihatinannya terhadap penyalahgunaan narkoba dan meminta warga menjadi garda depan pengawasan.
“Narkoba ini bukan hanya musuh masyarakat, tapi musuh negara. Laporkan jika ada penyalahgunaan. Mari sama-sama jaga lingkungan kita,” ujarnya.
Ijeck juga mengingatkan bahwa dirinya bukan manusia sempurna, namun ia berkomitmen untuk menjalankan amanah rakyat sebaik mungkin.
“Mohon doanya, agar saya tidak salah jalan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai wakil rakyat,” tutupnya.
