Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Harga Beras Melonjak di Indonesia Timur, Pemerintah Bergerak Cepat Salurkan Bansos dan Stabilisasi Pasar

Jumat, 13 Juni 2025, Juni 13, 2025 WIB Last Updated 2025-06-13T04:15:55Z

Jakarta, www.wasantaraonline.com – Di tengah melonjaknya harga beras di sejumlah daerah, terutama wilayah Indonesia Timur, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengambil langkah cepat dan terukur untuk memastikan masyarakat tetap bisa mengakses bahan pangan utama ini dengan harga terjangkau.


Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengungkapkan bahwa berdasarkan data harga harian, harga beras di beberapa daerah kini melewati batas Harga Eceran Tertinggi (HET). Terparah terjadi di zona III (Maluku dan Papua), di mana harga rata-rata menembus Rp 19.634 per kilogram, naik tipis 0,29 persen dibanding bulan lalu.


"Kami mencermati betul kondisi ini. Kenaikan harga terjadi akibat ketimpangan pasokan di sejumlah wilayah. Ini tidak bisa dibiarkan," ujar Ketut dalam pernyataan resminya, Kamis (12/6/2025).


Dua Langkah Cepat Pemerintah

Untuk merespons kondisi ini, Bapanas menggeber dua program utama:

  1. Bantuan Pangan Beras untuk 18,3 Juta Keluarga
    Mulai Juni hingga Juli 2025, pemerintah akan menyalurkan 10 kilogram beras per bulan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Program ini tak hanya menjadi bantalan sosial, tapi juga strategi menahan laju harga di pasar.

    “Ini bentuk perlindungan negara bagi masyarakat kurang mampu agar tetap bisa makan dengan layak, meski harga pasar naik,” jelas Ketut.

  2. Stabilisasi Pasar Lewat Beras Pemerintah (SPHP)
    Pemerintah juga mempercepat distribusi beras medium dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke daerah-daerah dengan harga tinggi, khususnya yang tidak sedang musim panen.

    Wilayah Indonesia Timur menjadi prioritas utama, mengingat tingkat kebutuhan yang tinggi dan distribusi yang lebih menantang.


Tak hanya itu, Gerakan Pangan Murah (GPM) juga terus digencarkan. Sampai pertengahan Juni, tercatat 288 kegiatan pasar murah digelar di 17 provinsi dan 99 kabupaten/kota.


Sementara itu, sistem pencatatan dan distribusi juga dibenahi. Di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), sistem pelaporan stok dan transaksi kini diperketat agar lebih akurat dan transparan. Food Station juga diperintahkan memperkuat sistem pelacakan distribusi secara real-time.


“Stabilisasi harga pangan bukan hanya soal ekonomi, tapi soal kemanusiaan. Kami ingin memastikan tak ada rakyat yang kelaparan karena harga beras yang tak terjangkau,” tegas Ketut.

Komentar

Tampilkan

  • Harga Beras Melonjak di Indonesia Timur, Pemerintah Bergerak Cepat Salurkan Bansos dan Stabilisasi Pasar
  • 0

Terkini