Dari pantauan wartawan di lokasi, api membakar bagian tengah gedung, mulai lantai 1 sampai lantai 5. Atap kanopi depan gedung luluh lantak dilahap si jago merah. Asap tebal membumbung, menyelimuti kawasan yang biasanya menjadi tempat penuh doa dan harapan jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Seorang saksi mata, Anto, mengaku melihat percikan api pertama dari bagian depan bangunan. “Kebetulan saya lewat jam 12.05 WIB. Tiba-tiba ada asap dan api dari depan gedung. Warga dan petugas keamanan langsung panik, kami buru-buru hubungi pemadam,” katanya.
Tujuh unit mobil pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Medan langsung diterjunkan ke lokasi. Kepala dinas, Muhammad Yunus, memastikan api berhasil dipadamkan setelah kerja keras belasan personel.
“Untuk armada yang kami turunkan ada tujuh unit. Sekarang api sudah padam, tinggal proses pendinginan,” jelasnya. Ia juga menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kepala Polsek Deli Tua, Kompol PS Simbolon, mengatakan penyelidikan penyebab kebakaran masih berlangsung. “Masih diselidiki. Tapi untuk korban jiwa, sejauh ini nihil,” ujarnya.
Meski tak menelan korban, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Pihak Unit Pelaksana Teknis Pengelola Asrama Haji Medan belum memberikan keterangan resmi.
Gedung yang seharusnya menjadi titik awal perjalanan spiritual jemaah haji Indonesia itu, kini justru meninggalkan bara luka dan puing kenangan.
