GLOBALMEDAN.COM - MEDAN, Selama Operasi (Ops) Patuh Toba 2019 digelar mulai 29 Agustus sampai 11 September 2019, tercatat sebanyak 30 orang meninggal dunia di Sumut disebabkan kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
"Trend ini turun dibandingkan Ops Patuh Toba 2018 silam yang tercatat sebanyak 34 orang meninggal dunia dalam kasus kecelakaan lalu lintas," kata Direktur Lantas Polda Sumut, Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin, Jumat (13/9/2019).
Dijelaskannya, dalam gelaran Ops Patuh Toba 2019 tersebut, telah terjadi laka lantas sebanyak 105 kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding 2018, yakni sebanyak 72 kejadian.
"Kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan sebanyak 45,83 persen dibanding tahun lalu dengan selisih 33 kejadian," jelasnya.
Untuk luka berat, sambungnya, pada Ops Patuh Toba 2019 ini tercatat 49 orang, naik 81,48 persen dibanding tahun lalu, sebanyak 27 orang. Sedangkan untuk luka ringan, tercatat 101 orang dengan selisih 39 dibanding pada 2018, yakni 62 orang.
Kemas mengungkapkan dalam Ops patuh Toba 2019 ini juga pihaknya mengeluarkan 33.998 set bukti pelanggaran (tilang) atau lebih banyak 369 set tilang dari 2018 yakni 33.629 set tilang.
"Trend set tilang mengalami kenaikan 1,10 persen dari tahun 2018 saat pelaksanaan Ops Patuh Toba 2019," terangnya.
"Total pelanggaran yang dilakukan dalam Ops Patuh Toba 2019 baik tilang maupun teguran mencapai 45.602 pelanggaran. Ini mengalami peningkatan dibanding 2018, yakni 43.210 pelanggaran atau, mengalami peningkatan 5,54 persen dengan selisih 2.392 pelanggaran," sebutnya.
Kemas mengimbau kepada masyarakat agar dapat menguasai, mematuhi dan melaksanakan peraturan lalulintas dengan baik untuk mendukung terciptanya keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran berlalu lintas (kamseltibcar lantas).
"Utamakan keselamatan dan keamanan ketimbang kecepatan saat berkendara sehingga terhindar dari kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalin," imbaunya. (Bambang)