Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Menkes : Indonesia membutuhkan Vaksin Sebanyak 426 Juta Dosis

Rabu, 30 Desember 2020, Desember 30, 2020 WIB Last Updated 2020-12-29T18:42:16Z
Wasantara | Jakarta - Untuk menjamin penduduk Indonesia selamat dari ancaman dan terpapar Virus Corona Disease 2019 atau Covid-19, Indonesia membutuhkan 426 Juta dosis Vaksin.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, saat konfrensi pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020). 

Untuk menjaga warganegara, dari 269 juta rakyat Indonesia, jika merujuk menuju herd immunity untuk usia di atas 18 tahun. Bila dihitung terdapat 188 juta orang, serta apabila dipilih berdasarkan kelompok, maka menghasilkan tiga kelompok yaitu Kelompok yang memiliki komorbid berat.

“Kelompok yang pernah terindikasi positif serta Kelompok ibu-ibu hamil yang termasuk kategori eksklusi, maka yang menjadi target vaksin hanya 181 juta rakyat,” ujar Budi.

“Dengan memperhitungkan satu orang mendapatkan dua vaksin, serta mengacu pada Guide Lines WHO dimana kita harus menyediakan cadangan vaksin sebesar 15%, maka total vaksin yang dibutuhkan mencapai 426 juta,” sebut Menkes.

Dijelaskan Menkes Budi bahwa vaksin 426 juta dosis merupakan jumlah yang sangat besar, pemerintah kini berupaya keras agar kita bisa mengamankan jumlah ini.

“Dalam pengadaan Vaksin, ada lima jalur pengadaan vaksin yang kita sudah tempuh, empat di antaranya melalui jalur bilateral serta satu melalui multilateral,” ungkap Menkes.

Dari empat yang bilateral ini, tambah Budi, pihaknya sudah menandatangani kontrak dengan Sinovac sebanyak 125 juta dengan opsi. Lalu menandatangani dengan Novavax sebesar 130 juta dengan opsi, serta akan segera melakukan tanda tangan dengan AstraZeneca 100 juta vaksin sebagian firm sebagian opsi, serta akan melakukan tanda tangan juga dengan Pfizer sebanyak 100 Juta dimana 50 juta firm sisanya opsi.

“Jadi total sekitar 400 juta dosis vaksin, 100 juta akan didatangkan dari negara Cina, 100 jutaan akan didatangkan dari Novavax yaitu perusahaan Amerika Serikat-Kanada, 100 jutaan akan didatangkan dari AstraZeneca perusahaan dari London, Inggris, kemudian 100 jutaan lagi akan kita datangkan Pfizer, adalah perusahaan gabungan dari Jerman dan Amerika Serikat,” papar Menkes.

“Sementara itu untuk jalur melalui multilateral, Indonesia telah melakukan kerja sama dengan Global Alliance Vaccines and Immunization (GAVI) melalui COVAX/GAVI yang akan memberikan vaksin secara gratis. COVAX/GAVI diinisiasi oleh aliansi vaksin GAVI serta didukung WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI),” ujar Budi.

Menkes Budi menambahkan bahwa angkanya masih berfluktuasi dan berapa dosis yang bisa diberikan ke Indonesia, range-nya antara 3 persen sampai 20 persen dari populasi atau antara 16 juta dosis sampai sekitar 100 juta dosis.

“Jadi, pihaknya sudah mengamankan vaksin 330 juta dosis dan sekitar 330 juta dosis vaksin dengan beragam opsi,” tuturnya.

“Opsi tersebut dapat digunakan sebagai cadangan, jika nantinya ada beberapa sumber yang kemudian gagal uji klinis atau mengalami penundaan dalam proses pengiriman,” tutup Menkes.
Komentar

Tampilkan

  • Menkes : Indonesia membutuhkan Vaksin Sebanyak 426 Juta Dosis
  • 0

Terkini