Wasantara.online @ Sulut - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB telah berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud pascagempa magnitudo 7,1 di timur laut Sulawesi Utara (Sulut).
Berdasarkan informasi yang diterima, kondisi di Kepulauan Talaud saat ini mengalami listrik padam. "Saat ini BPBD setempat sedang menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa.
Informasi yang diterima BNPB menyebutkan kondisi di Kepulauan Talaud sekarang ini tidak ada penerangan atau lampu mati serta komunikasi juga agak sulit," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangannya, Kamis (21/1/2021).
Raditya mengatakan BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan warganya merasakan guncangan kuat selama 3 detik. Saat gempa, warga sempat panik.
Namun sampai saat ini, BPBD setempat belum menerima informasi terkait dampak gempa dengan kedalaman 119 km tersebut.
Sementara itu, dilihat dari peta guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI, Manado, Bitung III MMI, Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI.
Skala IV MMI mendeskripsikan bila pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Joy Oroh juga menuturkan, belum ada laporan ada kerusakan di Kepulauan Talaud. Namun, dia mendapat informasi terkait listrik padam.
"Tapi informasi kepala BPBD di sana rumahnya nggak ada kerusakan, tadi mati lampu, mereka masih monitor," katanya. (dnc)