Kejadian ini dilaporkan seorang warga, Lukman Siagian. Awalnya dia menerima informasi dari warga, kemudian turun ke lokasi untuk mengambil video sisa serangan itu dan mengunggahnya ke akun Instagram @salamsumutofficial.
"Kebetulan saya lagi, pas di kampung, dapat informasi tersebut, makanya langsung ke lokasi dan melihat kambing itu," kata Lukman, Jumat (15/1).
Lukman memaparkan, serangan harimau itu terjadi Rabu (13/1) malam. Menurut penjelasan kepala dusun setempat, Sinaga, awalnya dia mendengar suara dari kandang babinya. Saat memeriksa menggunakan senter ponsel, dia terkejut melihat seekor harimau menyerang babinya. Spontan Sinaga berteriak.
"Saya bentak dia tiga kali, harimau itu melompat keluar dari kandang. Saya waktu itu tidak ada rasa takut, jadi saya bentak dia waktu itu," ucap Sinaga.
Kejadian itu kemudian dikabarkan kepada tetangganya. Keesokan paginya, Kamis (14/1) sekitar pukul 06.30 WIB, Sinaga menemukan kambing milik adik iparnya juga mati dengan bagian belakang tubuhnya, termasuk isi perutnya habis. Hanya bagian dada, kepala, dan dua kaki depan yang tersisa.
Serangan harimau di kampung itu pernah terjadi 2 tahun lalu. Satwa dilindungi itu memangsa seekor lembu.
Sementara itu, Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Handoko membenarkan adanya kambing yang dimangsa harimau di Dusun Sigalapang.
"Infonya ada. Tim masih turun ke lokasi. Belum bisa kita kasih detailnya ya. Kita lihat dulu perkembangannya ya," sebutnya.
Sebelumnya, harimau sumatera juga memangsa ternak lembu di Kabupaten Langkat. Bahkan sejak awal 2020 telah terjadi lebih dari 20 kali konflik serupa di kawasan itu. (mmc)
