Wasantara.online @ Medan - Dalam mengatasi banjir di Kota medan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II segera mengandeng Pemko Medan untuk menormalisasi Sungai sepanjang 48,5 KM.
Pihak BWS akan meningkatkan kapasitas Sungai Belawan mulai dari muara sampai pertemuan Sungai Bras sepanjang 37,5 KM dan anak sungainya. Selanjutnya peningkatan kapasitas Sungai Badera mulai dari pintu tol Helvetia sampai jalan Gatot Subroto (Kodam) sepanjang 3,5 Km, peningkatan kembali kapasitas Sungai Putih, peningkatan kembali kapasitas Sungai Sikambing, dan peningkatan kapasitas Sungai Deli Hulu mulai dari pertemuan Sungai Babura sampai Titi Kuning sepanjang 7,5 Km.
"Namun kami tidak dapat bekerja sendiri, perlu adanya dukungan dari Pemko Medan untuk mengatasi permasalahan banjir ini," ujar Kepala BWS Sumatera II, Maman saat rapat penanganan banjir, Senin (15/3/2021).
Menurut dia, sejumlah sungai di Kota Medan berpotensi mengakibatkan banjir di kota Medan, berasal dari Sungai Percut, Sungai Kera, Sungai Deli, Sungai Sikambing, Sungai Putih, Sungai Babura, Sungai Bekala, Sungai Bedera, dan Sungai Belawan.
Luapan banjir tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan resapan air semakin hari semakin berkurang sehingga seluruh air masuk ke sungai dan debit air di sungai semakin meningkat.
Selain itu alur drainase yang mengalirkan debit air semakin mengecil diakibatkan sedimenasi dan permukiman warga serta kurangnya kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai. "Faktor-faktor inilah yang menyebabkan banjir di Medan," ungkapnya.
Walikota Medan, Bobby Nasution menyampaikan kesiapan Pemko Medan agar terealiasasinya program normalisasi sungai oleh BWS Sumatera II sehingga dapat mereduksi banjir yang ada di Kota Medan.
"Kami siap untuk membantu BWS Sumatera II dalam merealisasikan program yang telah di siapkan termasuk juga mengatasi permasalahan sosial yang timbul akibat pengerjaan program ini seperti pembebasan lahan apabila dibutuhkan," katanya.
"Kita segera mencari solusinya terlebih dahulu, berdiskusi dengan masyarakat yang tinggal disitu, apabila masyarakat setuju barulah kite relokasi, karena ini semua demi kepentingan masyarakat kota Medan secara keseluruhan," pungkas Bobby. (Edi S)