Wasantara.online @ Gunungsitoli -- Setahun sudah kasus virus corona Covid-19 mendera Indonesia, setiap hari pertambahan terus terjadi. Jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia per 18 Maret bertambah 6.570. Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 kini telah mencapai 1.443.853 orang terpapar Covid-19.
Tingginya kasus Covid-19 membuat kegiatan masyarakat tergangu. Salah satu yang terkena imbas adalah kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah dengan wilayah zona merah Covid-19 diharuskan menerapkan metode pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan media internet.
Untuk wilayah Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Di sana, sekolah tingkat SD dan SMP sudah membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap sehubungan dengan kasus Covid-19 yang sudah menunjukan kasus melandai.
Satgas Covid-19 Kota Gunungsitoli mencatat, per tanggal 16 maret 2021, jumlah kasus Covid-19 di Kota Gunungsitoli sejak awal masuknya kasus pada Juni 2020 berjumlah 694 kasus, dengan rincian 17 kematian dan sembuh 677 kasus. Saat ini diketahui tidak ada kasus aktif. Artinya, kasus Covid-19 di Kota Gunungsitoli sudah terkendali.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berkesempatan mengunjungi SDN 070975 Gunungsitoli dan SD Muhammadiyah Gunungsitoli. Kunjungannya tersebut dilakukan untuk mengecek keberlangsungan kegiatan pembelajaran tatap muka.
Menko PMK mengapresiasi pelaksanaan belajar tatap muka di Kota Gunungsitoli, pelaksanaan belajar tatap muka sudah mematuhi protokol kesehatan dengan baik, seperti kewajiban menggunakan masker bagi murid dan guru, serta diterapkannya sistem shift untuk menerapkan jaga jarak interaksi di antara murid.