Hal ini disampaikan juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers Minggu (16/5/2021).
Dikatakan Siti Nadia Tarmizi bahwa langkah ini dilakukan pemerintah sebagai langkah kehati-hatian, sembari menunggu hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atas uji toksisitas dan sterilitas vaksin AstraZeneca atas kumpulan produksi (Batch) CTMAV547.
Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448.480 dosis dan termasuk dalam 3.853.000 dosis vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui COVAX Facility.
"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar.
Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya," sebut dr Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers Minggu (16/5/2021).
Penggunaan vaksin Corona AstraZeneca selain batch tersebut disebutkan aman dan bisa memberikan manfaat lebih besar sehingga terus dilanjutkan.
