Wasantaraonline.com @ Medan - Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus kreatif dan terus berinovasi yang berada di wilayah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, semuanya harus berorientasi untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Sumut, jangan hanya kegiatan seremonial dan rutinitas saja.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat penyerahan reward Lomba Inovasi Perangkat Daerah 2021 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu (27/10/2021).
Gubernur meminta setiap pihak termasuk setiap perangkat daerahnya meninggalkan kegiatan yang monoton.
Gubsu berkeinginan agar adanya inovasi pertanian seperti dilakukan petani kentang di Karo. Mereka berhasil mengembangkan pembibitan kentang dengan metode bertingkat. Dengan metode ini hasil panen bisa lebih banyak, ketimbang metode biasa.
“Inovasi dan metode tanam bertingkat itu berhasil dibuat dan berhasil meningkatkan kapasitas produksi kentang, ” kata Gubsu.
Dengan begitu beragamnya kontur alam di Sumut, mulai dari pegunungan, lautan, hingga dataran rendah, seharusnya banyak inovasi yang dibuat. Sehingga pendapatan asli daerah akan lebih meningkat.
“Inovasi inilah yang perlu, sehingga PAD dapat meningkat, semuanya harus bermuara untuk kesejahteraan masyarakat kita sendiri,” kata Edy.
Sementara itu, Kepala Balitbang Kemendagri Agus Fatoni mengatakan, seharusnya inovasi jadi budaya di setiap lingkungan pemerintahan, termasuk pemerintah daerah.
Apabila inovasi sudah jadi budaya, maka tujuan pemerintah daerah dalam menyejahterakan masyarakat lebih mudah tercapai.
“Inovasi akan bisa menjawab setiap persoalan yang ada, di masa normal saja kita perlu inovasi apalagi di masa pandemi seperti ini, ” kata Fatoni.
Ketua Dewan Juri Lomba Inovasi Daerah, Hj. R Sabrina menyampaikan ada 12 OPD Pemprovsu dan 44 OPD kabupaten/kota yang menjadi peserta.
Semoga di masa mendatang, akan semakin banyak OPD Pemprovsu dan kabupaten/kota yang mengikuti lomba tersebut.
Menurut Sabrina, inovasi adalah cara perangkat daerah agar tidak melakukan kegiatan yang monoton, serta keluar dari pola pikir linear.
“Inovasi dapat dimaknai sebagai reformasi birokrasi kontekstual, artinya reformasi birokrasi yang disesuaikan dengan tantangan dan kondisi daerah setempat, ” kata Sabrina.
Berikut adalah daftar pemenang lomba inovasi perangkat daerah. Dari ketegori pemerintah kabupaten/kota, Juara pertama, Ekskavator Gratis Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang Kota Gunung Sitoli, Juara kedua Budidaya Kentang Bertingkat Dinas Pertanian Karo, Juara tiga Aplikasi Gerakan Masyarakat Pecinta Agribisnis (GEMPITA) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tebing Tinggi, Juara empat Rumah Kemasan Dinas Koperasi dan UKM Batubara, dan favorit Mall Dinas Koperasi UKM Deliserdang.
Sementara untuk kategori pemerintah provinsi antara lain juara satu Sistem Informasi Penatausahaan Keamanan dan Pemeliharaan Aset Sumut Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Dokumentasi Pengenalan Paket Keras Badan Kepegawaian Daerah, e-Samsat Sumut Bermartabat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah, dan aplikasi e-absensi Sumut Dinas Komunikasi dan Informatika dalam pengembangan WFH/WFO di Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut. (*/Edi)