Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Motif Penembakan Perwira, Murni Aksi Perampokan

Minggu, 31 Oktober 2021, Oktober 31, 2021 WIB Last Updated 2021-10-31T13:56:59Z
Wasantaraonline.com @ Aceh - Polisi telah mengamankan tiga tersangka komplotan perampok yang menyerang dan menewaskan Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie, Aceh, Kapten Inf Abdul Majid (53).

Ketiga tersangka itu adalah AF, D, dan M. Ketiganya diduga telah merencanakan aksi perampokan tersebut.

Sementara itu, dari hasil penyelidikan, senjata api yang digunakan untuk menembaki korban adalah jenis SS1-V2 yang berasal dari sisa konflik di Aceh.

"Ini senjata sisa konflik dahulu, dia simpan, Kemudian pada saat itu, digunakan untuk melakukan perampokan, termasuk dengan amunisi. Amunisi 11, tapi karena sudah usang, ada beberapa yang sudah ditembakan (tidak berfungsi)," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, dikutip wartawan, Minggu (31/10/2021).

Menurut Winardy, sebagai eksekutor yang menembaki korban adalah tersangka AF.

"Motif aksi ini, murni perampokan, kami sudah dalami. Mereka ingin menguasai uang korban," ujar Winardy, Minggu (31/10/2021).

Kombes Pol Winardy, Kabid Humas Polda Aceh memperlihatkan foto tiga penembak Komandan BAIS, Minggu (31/10/2021).

Menurut Winardy, aksi perampokan itu telah direncanakan para tersangka.

Tersangka M, yang diketahui sudah mengenal korban, mengajak dua rekannya AF dan D untuk merampok korban.

M mengaku telah mengetahui kebiasaan korban yang membawa uang di dalam mobil.

M lalu mengajak AF dan D bertemu di sebuah ladang cabai milik D. Di sana, para tersangka merancang aksi perampokan dan membagi peran masing-masing.

Saat itu M meminta AF untuk menembak pintu mobil di bagian sopir hingga korban tewas setelah dirinya keluar dari mobil.

Bawa kabur Rp 35 juta
Setelah itu, rencana segera dilakukan. M mengajak korban bertemu di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (28/10/2021).

AF yang melihat M sudah keluar dari mobil segera memberondong pintu sopir. Korban pun tewas terkena tembakan.

Tak lama kemudian, M masuk kembali ke dalam mobil dan membawa lari uang sebesar Rp 35 juta.

Sehari sesudahnya, AF, D, dan M kembali bertemu di ladang D untuk bagi hasil. Kepada rekannya, M mengaku uang yang dibawa korban hanya berjumlah Rp 5 juta.

Uang itu kemudian dibagikan masing-masing untuk AF sebesar Rp 1 juta, D Rp 500.000, dan sisanya M.

Sementara itu, Winardy mengatakan, kasus penembakan Datim Bais itu merupakan ranah POM TNI.

Namun, Polda Aceh siap membantu untuk mengungkap pelaku dan motifnya. Soal kelanjutan kasus, dia meminta agar hal itu ditanyakan langsung ke pihak TNI.

Komentar

Tampilkan

  • Motif Penembakan Perwira, Murni Aksi Perampokan
  • 0

Terkini