Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Kemendag Luncurkan Minyak Goreng "MinyaKita" Rp.14.000/Liter

Rabu, 06 Juli 2022, Juli 06, 2022 WIB Last Updated 2022-07-06T05:58:21Z
Jakarta, Wasantaraonline.com - Pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi masalah Sawit, CPO hingga Minyak goreng, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi meluncurkan MinyaKita. MinyaKita merupakan produk minyak goreng kemasan yang dijual murah yakni Rp 14 ribu per liter.

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan pelucuran MinyaKita ini sebagai percepatan menanggulangi polemik minyak goreng di Indonesia.

"Sudah ketemu benang merahnya tentang persoalan minyak goreng saat ini," ujarnya, dalam acara peluncuran MinyaKita, di Kantor Kemendag, Rabu (6/7/2022).

Pihaknya pun juga mengatakan rantai distribusi minyak goreng pun saat ini sudah diperbaiki.

"Sudah terdaftar, dan sudah ada izin edar untuk dipasarkan di berbagai tempat, dapat digunakan perusahaan-perusahaan," ujarnya.

"Minyak Rp 14 ribu, Alhamdulillah 2 minggu ini sudah berhasil sudah ada di mana-mana, tidak ada antrian dan keluhan," ujarnya.

Selain itu Kemendag RI akan membatasi agar tak mengalir di penggunaan yang tak sesuai di masyarakat. Dan Kemendag akan menjual MinyaKita 10 Liter per hari.

Diberitakan sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan menyebut minyak goreng curah kemasan tersebut akan dijual di pasaran retail, termasuk minimarket.

Disebutkannya minyak tersebut bisa didapat di minimarket terdekat karena kemasannya sederhana namun aman untuk dibawa, Rabu (22/6/2022).

"Insya Allah Minyak Kita Rp 14.000 ada di mana-mana dan tidak akan menjadi isu lagi karena sudah tersedia dengan baik," tuturnya.

Tambahnya, dengan adanya minyak curah kemasan harapannya pasaran akan lebih luas lagi, dan bisa masuk supermarket.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan, peluncuran minyak goreng curah kemasan bertujuan menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah di masyarakat.

Utamanya untuk daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau distribusi minyak goreng.

“Dengan dikemas maka distribusi minyak goreng curah akan lebih cepat, praktis, dan bisa menjangkau daerah-daerah yang sulit. Selain itu, juga untuk menjaga kualitasnya,” ujar Edy sebagaimana dilansir dari siaran pers KSP, Rabu (6/7/2022).

Menurut Edy, selama ini distribusi minyak goreng curah seringkali terkendala dengan persoalan teknis di lapangan.

Seperti keterbatasan mobil tangki pengangkut hingga tangki penampung di kalangan pedagang.

Hal tersebut yang seringkali membuat optimalisasi ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sulit diterapkan.

Sehingga untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah kemasan sesuai dengan HET, pemerintah menerapkan skema kenaikan rasio angka pengali eskpor CPO dan bahan baku minyak goreng.

Skema kenaikan menjadi tujuh kali lipat dari kewajiban pasar domestik (DMO) bagi produsen yang bergabung untuk memproduksi minyak goreng curah kemasan.

"Skema ini juga menjadi upaya untuk mendongkrak harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, yang sebelumnya anjlok dan dikeluhkan oleh petani," ungkap Edy.

“Perubahan rasio satu banding lima menjadi satu banding tujuh ini juga untuk mempercepat ekspor CPO. Sebab, imbas dari larangan eskpor beberapa waktu lalu membuat pasokan CPO menumpuk dan memenuhi tangki-tangki produsen," lanjutnya.
 
Kondisi CPO menumpuk inilah yang membuat sawit petani tidak terserap dan harga sawit menjadi turun.

Selain itu, kata Edy, Pemerintah juga melanjutkan mekanisme Flash Out (FO) untuk percepatan penyaluran ekspor CPO.

Mekanisme ini, diterapkan kepada eskportir yang tidak tergabung dalam program Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).

“Pengusaha yang tidak tergabung dalam Simirah bisa melakukan ekspor namun harus membayar biaya tambahan sebesar 200 Dollar AS per ton kepada pemerintah,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini menyalurkan minyak goreng curah kemasan.

Peluncuran minyak goreng curah yang diberi nama ‘Minyakita’ tersebut, untuk menjaga harga minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Adapun berdasarkan data pemerintah, per 4 Juli 2022 harga minyak goreng curah rata-rata Rp 15.800 per liter.

Untuk minyak goreng harga kemasan sederhana Rp21.900 per liter dan kemasan premium Rp 25.200 per liter.

 
Komentar

Tampilkan

  • Kemendag Luncurkan Minyak Goreng "MinyaKita" Rp.14.000/Liter
  • 0

Terkini