Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Jelang Panen Raya, Menteri Perdagangan Pastikan Impor Beras Tak Berlanjut

Selasa, 27 Desember 2022, Desember 27, 2022 WIB Last Updated 2022-12-27T07:37:34Z
Wasantaraonline.com | Jakarta - Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan bahwa stok cadangan beras mereka hanya tersisa 500 ribu ton, dari stok ideal 1,2 juta ton. Di saat yang bersamaan, harga beras di pasaran juga terus meningkat. 

Atas laporan itu, pemerintah bertindak cepat dengan melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton akan tiba maksimal Januari 2023. Sedangkan pada Februari hingga Maret 2023 mendatang, kita jangan impor lagi karena mau panen raya. 

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam webinar "Polemik Impor Beras di Akhir Tahun" yang digelar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (27/12/2022). 

"Impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton itu sampai Januari (2023). Impor 200 ribu ton Desember (2022) tapi baru masuk 70 ribu ton. Akan masuk lagi Januari (2023). Saya bilang sampai Januari. Untuk Februari, Maret jangan impor lagi karena mau panen," kata Mendag Zulkifli Hasan, yang biasa disapa Zulhas. 

Mendag mengatakan sangat menentang keras impor beras. Sebagai anak keluarga petani, ia mengaku telah dua kali menolak rencana impor dalam dua rapat terbatas (ratas) kabinet.

Penentangan impor, menurut Ketua Dewan Pakar ICMI itu, didasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyebut adanya surplus beras hingga 7 juta ton. Data tersebut disebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Namun di sisi lain, Perum Bulog menyatakan bahwa stok cadangan beras mereka hanya tersisa 500 ribu ton, dari stok ideal 1,2 juta ton. Di saat yang bersamaan, harga beras di pasaran juga terus meningkat, bahkan peningkatannya mencapai hampir Rp1.000/kg.

"Beras itu naik Rp 100 perak saja pengaruhnya inflasi tinggi sekali. Apalagi naik seribu rupiah. Bahkan dari Rp 1.000 itu Pak Harto jatuh. Jadi kalau beras itu menyangkut hajat hidup orang banyak, sangat strategis," kata Mendag.

Presiden Jokowi pun memerintahkan Bulog untuk segera menyerap pasokan beras di lapangan bersama Mendag dan Mentan. Sayangnya, meski aturannya berhasil diubah karena Bulog kini bisa membeli dengan harga maksimal alih-alih harga minimal seperti sebelumnya, pemerintah tidak menemukan pasokan beras untuk dibeli.

"Kita carilah beras, beli Rp 10 ribu/kg, tidak ada juga. Itu sudah minggu kedua. Mau beli gabah Rp 6 ribu/kg juga tidak ada karena belum panen, mana ada gabah. Harga beras masih naik terus karena orang tahu stok Bulog sedikit, kepercayaan pasar terganggu," kata Mendag.

Di tengah kondisi harga beras semakin melambung tinggi dan pasokan yang tidak kunjung ada itulah akhirnya Presiden Jokowi memutuskan impor beras.

"Akhirnya satu bulan mencari beras tidak ada, Bulog harus operasi pasar, tinggal 300 ribu stoknya. Akhirnya diputuskanlah kepada Mendag, impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton beras sampai Januari 2023," imbuhnya.

Mendag Zulhas menuturkan telah meminta Bulog untuk menghabiskan pasokan mereka untuk operasi pasar guna menekan kenaikan harga beras yang hingga saat ini masih cenderung naik. Permintaan itu disampaikan lantaran pasokan beras impor akan segera datang.

"Kita minta Bulog agar berasnya dihabiskan saja untuk operasi pasar agar bisa menekan harga yang sekarang terus masih naik. Masih cenderung naik nih, belum turun-turun harga beras. Saya minta dihabiskan. 

Toh nanti Februari kan beli. Bulog masih takut-takut karena nggak ada pengalaman kayak kita kan. Kalau kita kan sudah biasa pertarungan lapangan, jadi biasa," kata Mendag. (ant/*/edi) 

Komentar

Tampilkan

  • Jelang Panen Raya, Menteri Perdagangan Pastikan Impor Beras Tak Berlanjut
  • 0

Terkini