Wasantaraonline.com | Medan - Warga masyarakat yang berada di Kecamatan Medan Johor menuntut pabrik pupuk yang beroperasi di Kompleks Rispa 4 Jalan Kelapa 7 Gedung Johor Medan, untuk segera ditutup karena kawasan pemukiman bukan berada di kawasan industri. Jadi tidak pantas ada pabrik di dekat rumah warga.
Orasi ini disampaikan Ketua Warga Kompleks Rispa 4 Jln Kelapa 7 Medan Johor, Abdul Ali Simatupang SH bersama rombongan warga Kecamatan Medan Johor di Kantor Balaikota Medan, Jumat (22/6/2023). Orasi warga diterima Kasatpol PP Medan, Rahmat Harahap.
Dalam orasi warga, mereka mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan diminta segera menutup pabrik yang beroperasi di Kompleks Rispa 4 Jalan Kelapa 7 Gedung Johor Medan.
Warga mendesak DLH Medan segera mungkin mengecek langsung di lapangan terhadap keberadaan pabrik pupuk tersebut. Karena kalau berdasarkan alamat perusahaan pabrik pupuk tersebut yakni CV Patih Gajah Mada di Jalan Bambu Runcing Kel Pahlawan Kec Medan Perjuangan, namun produksi pupuk berada di Kompleks Rispa 4 Jln Kelapa 7 Medan Johor.
“Surat keberatan warga ini kami tunjukkan ke Walikota Medan yang disampaikan ke Bagian Umum Pemko Medan. Kami meminta segera menutup operasi pabrik tersebut di lingkungan perumahan Medan Johor,” tegasnya.
Sebelumnya, warga sudah berungkali mengeluhkan langsung keberadaan operasi pabrik pupuk kepada pelaku usaha pabrik cair bernama Syahrial Oemri. Bahkan pada 14 Maret 2022 perihal verifikasi pengaduan warga ke DLH, bahwa aktivitas usaha pabrik tidak sesuai dengan izin usaha yang dimiliki dan meminta tidak melakukan aktivitas usaha pada lokasi kegitan yang dimaksud.
Ditambahkan Ali Simatupang, pencemaran udara dari bau tak sedap produksi pupuk sangat menganggu warga. “Pemilik pabrik pupuk ini tidak kooperatif. Lagipula lingkungan ini adalah kawasan pemukiman bukan industri. Jadi tidak pantas ada pabrik di dekat rumah warga,” ucapnya.
Sementara saat di lokasi pabrik, pengelola pabrik pupuk CV Patih Gajah Mada, Syahrial Oemri, menyatakan keberadaan pabrik pupuknya sudah berjalan puluhan tahun dan sudah melengkapi semua perizinan serta jiran tetangga juga belum ada yang komplain dengan keberadaan pupuknya.
“Kami berhubungan baik dengan tetangga dan selama ini tidak ada yang komplain. Kalau ada jalan yang rusak karena kendaraan kami, segera kami perbaiki,” katanya. (*/*)