Dalam sambutan, Presiden Jokowi mengaku kangen dengan seluruh kader IPM. Sebab, Kepala Negara terakhir kali hadir di muktamar IPM pada 2018 silam di Sidoarjo.
“Setelah lima tahun berlalu, kali ini baru bertemu lagi dan bisa mengobati rasa kangen saya kepada IPM. Saya atur-atur waktu agar bisa menghadiri muktamar, karena seharus hari ini saya terbang ke Afrika, tapi saya undur karena saya kangen IPM,” kata Presiden.
Untuk itu, Presiden berharap di era anak muda dan generasi muda Indonesia, saat ini Dunia dilanda teknologi yang serba digital. Oleh karenanya, anak muda harus bisa menguasai teknologi.
“Saat ini, zamannya anak muda. Zamannya generasi Y, Z, dan alpha. Zamannya adalah saudara-saudara sekalian. Ketika mau belanja online menggunakan market place. Mau pesan kendaraan atau transportasi lewat online. Mau bayar sesuatu juga sudah pakai QRIS,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan selamat bermuktamar IPM yang ke-23. Diharap pertemuan ini bisa berjalan dengan lancar dan aman.
“Selamat melakukan muktamar kepada seluruh peserta. Pada siang ini secara reski membuka muktamar ke-23 Ikatan Pelajar Muhammadiyah,” jelas Presiden.
Turut hadir Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Walikota Medan Bobby Nasution.
Adapun acara yang berlangsung selama tiga hari ini mengambil tema: Menyambut Era Baru Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dalam acara ini, juga ada penampilan Theme Song Muktamar XXIII IPM yang dibawakan oleh paduan suara Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
