Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Kemendag Sebut Pengawasan Barang Impor di Daerah Belum Optimal

Sabtu, 28 September 2024, September 28, 2024 WIB Last Updated 2024-09-28T02:53:52Z

www.wasantaraonline.com | Jakarta - Serbuan barang impor yang tak patuh aturan, makin marak. Akibatnya permasalahan ini makin membuat sejumlah industri dalam negeri makin terpuruk. Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan barang impor ilegal. 


Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) kepada wartawan saat ditanyai tentang pengawasan barang Impor Illegal yang masuk di daerah - daerah. 


Dikatakan Zulkifli Hasan bahwa Satgas dibentuk pemerintah bersama sejumlah asosiasi untuk tujuan jangka pendek. Sebab menurut dia, impor ilegal itu seperti penyakit. 


Diakui Zulhas, ia terpaksa membentuk Satgas pengawasan barang impor ilegal. Menurut dia, permasalahan terpuruknya industri dalam negeri lebih kompleks dari sekadar serbuan barang impor yang tak patuh aturan.


Satgas itu pasti tidak bisa menyelesaikan masalah. Enggak mungkin dengan Satgas beres. Kalau gitu ngapain repot-repot (

susun kebijakan, bikin aja Satgas. Itu Satgas terpaksa untuk shock theraphy,” ujar Zulhas. 


Ditambah Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rusmin Amin, menyatakan pengawasan barang impor ilegal di daerah belum berjalan secara optimal. 


Menurut dia, pengawasan selama ini lebih banyak dijalankan oleh kementerian/lembaga di tingkat pusat.


“Selama ini menurut saya belum jalan (pengawasan) di provinsi itu, karena itu kewenangan provinsi. Masih lebih banyak teman-teman kementerian/lembaga yang turun,” kata Rusmin kepada wartawan di Kampung Bangkong Reang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jum'at, 26 September 2024.


Karena itu, Rusmin mengatakan koordinasi pengawasan antardaerah perlu diperkuat. Dia menilai cara ini dapat menjadi alternatif memberantas impor ilegal yang modusnya makin beragam. 


Para importir terus mencari celah memasukkan barang-barang ke Indonesia setelah ada pengawasan satuan tugas (Satgas) impor ilegal.


“Sama seperti antibiotik. Kalau Anda sering makan antibiotik, sebetulnya siap-siap penyakit Anda akan lebih kuat. Makanya harus cari antibiotik lain lagi,” kata Rusmin.


Kendati begitu, Rusmin mengklaim kinerja Satgas cukup efektif mengurangi peredaran barang impor ilegal. 


Tindakan ini berdampaknya terhadap perbaikan kondisi industri, Rusmin menyebut hal itu tak hanya dipengaruhi oleh kinerja Satgas. Kondisi industri juga dipengaruhi oleh persaingan internal dan teknologi. 


Komentar

Tampilkan

  • Kemendag Sebut Pengawasan Barang Impor di Daerah Belum Optimal
  • 0

Terkini