Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Mari Perbanyak Amal dan Ibadah di Bulan Ramadhan 1446 Hijriah

Senin, 03 Maret 2025, Maret 03, 2025 WIB Last Updated 2025-03-03T16:58:17Z

WasantaraOnline.com, Medan - Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW, pintu-pintu rahmat akan dibuka sedangkan jalan menuju neraka ditutup. Setan pun dibelenggu.


Salah satu amalan wajib yang hanya ada di Ramadhan adalah puasa selama sebulan penuh. Hukumnya wajib bagi muslim mukallaf atau memenuhi syarat untuk menjalankannya.


Hal ini disampaikan Ustadz Drs Syafaruddin dalam Tausiah Kultum menjelang berbuka puasa di hari Ramadhan ketiga, di Mesjid Musannif Jalan Cemara Medan, Senin (03/03/2025) . 


Menurutnya, Amal dan ibadah didunia ini, kelak menjadi pembela kita, tidak ada yang terbaik kecuali amal dan ibadah kita kepada Allah SWT.


Amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW adalah salah satu cara meraih surga dan pahala di akhirat. 


Dikatakan Ustadz, sampainya usia di Ramadhan merupakan penghargaan Allah SWT kepada kita. Memang, tidak ada jaminan kita, tahun depan kita menjadi tamu Ramadhan, maka manfaatkan waktu Ramadhan tahun ini sebaik-baiknya untuk meraih pahala dan ampunannya.. 


Lanjut Syafaruddin, Ada 3 alasan memberikan kita sebagai tamu allah di bulan Ramadhan ini, yakni 

1. Banyaknya dosa kita, Allah ingin buka keampunan. 

2. Amal kita sedikit. 

3. Sesungguhnya Allah menguji kita apakah ahli ibadah atau ahli maksiat. 


Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Setiap muslim memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan pengampunan dosa dari Allah.


Namun, ada orang-orang yang tetap tidak mendapatkan rahmat di bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan oleh kelalaian dalam memanfaatkan bulan yang penuh berkah ini.


Sesuai Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." 


Dalam hadits lain riwayat Imam Tirmidzi dan haditsnya dishahihkan Imam Al-Albani Rahimahullah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ


“Sungguh sangat merugikan seseorang yang disebutkan namaku di hadapannya tetapi dia tidak bershalawat atasku. 

Dan sungguh sangat rugi seseorang yang ia masuk dalam bulan Ramadhan kemudian berlalu Ramadhan sebelum diampuni dosanya. 

Sungguh sangat rugi seseorang mendapati di sisinya (orang tua tersebut tinggal bersamanya) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya dalam keadaan tua tetapi tidak memasukkannya ke dalam surga.”


Cara berdoa kepada orang tua yang sudah meninggal adalah dengan memohonkan ampunan dan kasih sayang kepada Allah SWT atas nama mereka. 


Dari Hadist Abu Hurairah beliau bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) yakni shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.”


Sedekah dan jariyah akan selalu bermanfaat untuk orang yang masih hidup. Pahalanya akan terus mengalir kepada yang memberikan, termasuk ketika dia sudah meninggal.


Seseorang yang membagikan ilmunya juga akan terus menerima pahala meski dia telah wafat. Terakhir adalah anak saleh yang mendoakannya.


Terakhir, ketiga menunjukkan bahwa doa untuk orangtua, baik masih hidup maupun sudah meninggal tetap bermanfaat, baik untuk pengirim doa maupun yang menerima doa.


"Semoga Ramadhan ini, kita dapat meraih ampunan dan mendapatkan pahala dan ridho dari Allah Subhanallah Wa Ta'ala, terutama kepada kita dan seluruh Pengurus Mesjid Al Musannif, Haji Musa Rajekshah, Amin," Tutup Ustadz Drs Syafaruddin didampingi BKM Al Musannif Haji Sugihartono. 


Turut hadir, anggota DPR RI Musa Rajekshah, pengurus Yayasan Al-Fatih, Wakil Talqin ke-364 TQN Pesantren Sirnarasa, Cisirri, Jawa Barat Dr. M. Sontang Sihotang dan para jemaah mesjid Al Musannif. 

Komentar

Tampilkan

  • Mari Perbanyak Amal dan Ibadah di Bulan Ramadhan 1446 Hijriah
  • 0

Terkini