“Ini bukan sekadar kampanye makan ikan. Ini soal masa depan anak-anak kita. Jika kita abai, kita sedang mencetak generasi yang kalah saing!” tegas Rico saat menghadiri Safari Gemarikan di Medan, Minggu (20/7).
Menurut Rico, konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih memprihatinkan. Data 2023 menunjukkan konsumsi nasional hanya 57,91 kg per kapita, dan lebih miris lagi, Sumatera Utara hanya 50 kg — jauh dari ideal.
“Padahal, ikan adalah sumber protein terbaik, mudah didapat, dan lebih terjangkau dibanding daging sapi atau ayam. Tapi sayangnya belum jadi pilihan utama,” ungkapnya.
Rico memastikan Pemko Medan akan turun langsung ke lingkungan-lingkungan, mendorong kebiasaan makan ikan lewat program edukasi, pemberdayaan UMKM perikanan, hingga penyediaan pasokan ikan segar yang terjangkau.
“Jangan biarkan anak-anak kita kalah sebelum bertanding. Ikan adalah nutrisi emas yang harus hadir di meja makan setiap rumah,” ujarnya penuh semangat.
Dukung Target Zero Stunting 2030
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Dedi Irawan, menambahkan, Safari Gemarikan adalah bagian dari strategi besar pemerintah dalam mengejar target zero stunting tahun 2030.
“Ikan bukan hanya soal rasa, tapi solusi konkret melawan stunting. Kami ingin memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” ujar Dedi.
Ia menegaskan, kampanye makan ikan harus dihidupkan bukan hanya lewat acara seremonial, melainkan aksi nyata di rumah tangga, sekolah, pasar, hingga dapur rumah makan.
“Kalau bukan sekarang kita ubah pola makan bangsa, kapan lagi? Makan ikan bukan pilihan, tapi keharusan,” tutupnya.
