Penghargaan SIWO PWI Pusat diberikan dengan dasar pertimbangan, prestasi dan kepedulian Wagubsu sebagai salah seorang tokoh muda penggerak olahraga bersama tokoh penggerak olahraga Sumatera Utara lainnya yakni Azis Syamsuddin dan Steven Setiabudi Musa.
Selain Wagubsu, ada penerima penghargaan PWI lainnya yakni pelatih terbaik Dirja Wiharja dari angkat besi, pelatih harapan Rosida (atletik), pelatih favorite Suryadi (Dayung), pembina harapan Letjen Joni Supriyanto, Gubernur peduli olahraga M. Nurdin Abdullah (Sulawesi Selatan) dan Bupati peduli olahraga Muhammad Yasin Payapo (Bupati Seram Bagian Barat).
Wagubsu mengucapkan terimakasih kepada pihak SIWO PWI yang telah memberikan penganugerahan ini.
"Saya berterimakasih kepada Ketua Umum PWI Pusat dan para pengurus SIWO PWI atas penghargaan dan kepercayaannya kepadanya terpilih sebagai salah satu tokoh penggerak olahraga," ucap Wagubsu.
Diakui Musa Rajekshah, bahwa dengan olahraga bisa menjadi pemersatu bangsa dan menyatukan perbedaan yang ada, untuk itu perlu adanya jiwa sportifitas dan persaingan yang sehat.
"Salah satu cara menjadikan negara yang maju dan besar adalah dengan cara membesarkan olahraganya. Banyak negara yang besar karena prestasi olahraganya.
Diharapkan apresiasi ini dapat memotivasi seluruh pihak untuk bisa mengukir prestasi olahraga di tingkat nasional, maupun di tingkat internasional," jelas Wagubsu.
Menurut Wagubsu bahwa, orang yang sehat adalah orang yang selalu berolahraga. Karena memang olahraga menjadi salah satu cara menjaga daya tahan tubuh, khususnya di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Saya harap pemerintah khususnya pihak Kemenpora, agar dapat membantu mengembangkan cabang olahraga lainnya didaerah," harap Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali secara virtual mengungkapkan pemerintah mengapresiasi SIWO PWI yang dari tahun ke tahun mengagendakan acara pemberian penghargaan atau Golden Award terhadap tokoh dan insan olahraga, baik atlet, pelatih, pengurus, pembina, praktisi olahraga dan stakeholders olahraga.
"Di tengah pandemi Covid-19 ini, tentunya acara ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Saya yakin pelaksanaanya berjalan lancar dan tidak mengurangi makna dari apresiasi penghargaan ini walaupun saya tidak bisa hadir dan hanya mengirimkan video virtual," terang Zainudin Amali .
Diakui Menpora, perkembangan olahraga Indonesia tidak terlepas dari peran wartawan, karena sebagus apapun pembinaan dan prestasi yang terukir, jika tidak peranan wartawan, informasi itu tidak tersampaikan ke masyarakat atau publik.
"Sebagai informasi pemerintah dan stakeholder tengah mengupayakan hadirnya grand design pembinaan olahraga nasional kita, baik itu bentuknya olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi," jelas Zainudin Amali.
Tanpa grand design yang jelas, kita tidak bisa meraih prestasi olahraga maksimal untuk membanggakan bangsa ini.
"Ke depan, pihaknya akan mengandeng KONI, KOI dan stakeholder lainnya bisa bersama memikirkan satu desain yang baku dan bisa menjadi panduan pembinaan olahraga. Kita harus terus memperbaiki kualitas yang ada sehingga mampu bersaing di internasional dan olahraga kita diakui dunia," tegas Zainudin Amali. ( Edi )
