Jakarta, Wasantaraonline.com - Obat Covid-19 Molnupiravir buatan Merck & Co Inc dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics tidak hanya ampuh menangani virus Corona varian Delta, namun aktif memerangi varian Omicron
Hal ini berdasarkan enam penelitian laboratorium terbaru dari Merck, obat oral Covid-19 molnupiravir aktif memerangi varian Omicron yang menyebar cepat.
Data tersebut mengevaluasi aktivitas antivirus molnupiravir dan agen antivirus Covid-19 lainnya terhadap varian Omicron yang menjadi perhatian. Molnupiravir belum diteliti terhadap Omicron dalam riset pada manusia, kata perusahaan itu.
Obat Molnupiravir dan pil oral saingan dari Pfizer Inc disahkan di Amerika Serikat pada Desember dan dianggap sebagai perangkat penting melawan Omicron.
Pfizer mengatakan pada Desember, data laboratorium menunjukkan obat Paxlovid buatannya mempertahankan efektivitasnya melawan Omicron.
Merck mengatakan awal bulan ini pilnya memiliki mekanisme yang dapat bekerja melawan Omicron dan varian lainnya.
Molnupiravir telah diizinkan untuk digunakan di lebih dari 10 negara, termasuk AS, Inggris, dan Jepang.
Ini merupakan kabar baik mengingat obat Molnupiravir akan digunakan oleh pemerintah Indonesia sebagai paket obat isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.
Untuk memastikan efektivitasnya, Menkes Budi sudah berkoordinasi dengan lima organisasi profesi, yakni Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
"Kita sudah keluarkan tata laksana pasien perawatan Covid-19, itu kan didiskusikan dulu oleh 5 organisasi profesi itu sudah keluar dan kita terbitkan," ujar Menkes Budi dalam keterangannya di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (14/1) lalu.
Lantaran obat ini sudah masuk dalam paket obat isolasi pasien Covid-19, Menkes Budi harus memastikan stok atau pasokan obat tersedia, sehingga apabila terjadi lonjakan stok obat sudah tersedia dan siap digunakan.
"Tadi saya lihat box-nya di dalam sudah siap," ungkap Menkes Budi, usai melakukan kunjungan di PT. Amarox Pharma Global di kawasan Delta Silicon 3, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.