Medan, Wasantaraonline.com – Pemerintah meminta kepada para Kepala Daerah untuk mengawasi proses penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (migor) agar tepat sasaran dan kepada yang berhak menerima.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada para Gubernur, Bupati/Walikota Medan melalui Virtual saat menghadiri proses penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (migor) di Jakarta, Senin (25/04/2022).
Dalam hal ini, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang hadir secara virtual pada kegiatan yang disiarkan tersebut, memastikan hal yang sama di Kota Medan.
Sesuai arahan Presiden RI untuk mengejar penyaluran BLT Minyak Goreng, Gubsu mendatangi lokasi acara penyerahan bantuan tersebut di Kantor Pos Medan.
Turut hadir Walikota Medan, Bobby Nasution, Kepala Kantor Pos Regional Sumatera Dino Aryadi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Aspan Sofian Batubara.
Usai menyaksikan penyerahan BLT Minyak Goreng secara virtual dari Kota Medan, Gubsu menyapa para warga yang merupakan kelompok penerima manfaat (KPM) di dalam gedung Kantor Pos Medan.
Gubsu berharap dengan sampainya bantuan pemerintah ini, dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama di tengah masa pandem Covid-19 ini.
“Semoga bantuannya bermanfaat dan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bagi yang berpuasa, saya mengucapkan selamat berpuasa, dan selamat Hari Raya Idulfitri,” kata Gubsu.
Selain itu, Gubsu juga menyempatkan melihat situasi Kantor Pos yang merupakan bangunan tua sekaligus menjadi cagar budaya di Kota Medan.
Kepala Kantor Pos Regional Sumatera, Dino Aryadi menyampaikan, hingga saat ini program BLT secara nasional ada 18,3 juta KPM, di mana Presiden meminta agar sepekan menjelang Labaran, semua sudah bisa tersalurkan. Sedangkan khusus Sumut, sebanyak 749.736 KPM.
“Alhamdulillah, PT Pos Indonesia mampu menyelesaikan penyalurannya. Untuk Sumut kita sudah menyalurkan 98,21% (736.350 KPM), artinya hanya tinggal 1,8% (13.386 KPM) lagi yang belum disalurkan. Itupun karena beberapa faktor seperti meninggal dunia, ada yang tidak ditemukan alamatnya dan sebagainya,” sebut Dino.
Dino berharap penyaluran dapat dicapai hingga 100%. Jika ada masalah seperti meninggal dunia, maka Kantor Pos akan memberikannya kepada ahli waris, dimana jumlahnya sebesar Rp.900 ribu selama tiga bulan dengan rincian, Rp.600 ribu bantuan pangan non tunai dan bantuan minyak goreng Rp.300 ribu.