Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Lima Komoditas Sebabkan Sumut Alami Inflasi Sebesar 5,6 Persen

Jumat, 19 Agustus 2022, Agustus 19, 2022 WIB Last Updated 2022-08-19T06:02:07Z

Medan, Wawantaraonline.com - Provinsi Sumatera Utara (Sumut), mengalami tingkat inflasi yang disebabkan lima komoditas utama yakni cabai merah, bawang merah, angkutan udara, rokok kretek filter dan tomat, untuk periode terkini berada di 5,62 persen (yoy), lebih tinggi dari rata-rata nasional 4,94 persen. Ini

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi usai Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nasional melalui zoom dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Kamis (18/8/2022).

Inflasi menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo saat ini. Provinsi Sumut sendiri telah mengambil langkah konkret untuk mengendalikan inflasi agar pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik.

"Kita sudah ambil langkah konkret seperti operasi pasar cabai merah lima kali, MoU dengan Pemkab/Pemko, BUMD dan Gapoktan untuk ketersediaan cabai merah, pengembangan pertanian terintegrasi dan lainnya," katanya.

Walau begitu pertumbuhan ekonomi Sumut membaik tahun ini berada di angka 4,7 persen untuk triwulan II 2022 (yoy) lebih tinggi dari nasional 4,4 persen.

Agar upaya pengendalian inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berjalan sesuai yang diharapkan, maka Edy Rahmayadi meminta seluruh TPID bekerja sama lebih kuat dan lebih keras."Tidak bisa kita bekerja sebatas standar, harus lebih karena keadaan saat ini memang sulit.

Politik global yang tidak stabil dan perekonomian yang belum pulih setelah gelombang Covid-19 membuat kondisi kesulitan," kata Edy.

Sebelumnya dalam Rakornas, Presiden Joko Widodo mengatakan akibat kondisi global saat ini yang tidak stabil, 60 negara terancam tumbang.Lebih dari itu 345 juta orang dari 85 negara terancam kelaparan akut karena itu Presiden meminta semua daerah bekerja lebih serius.

Ada lima daerah juga inflasinya dan menjadi perhatian Presiden Joko Widodo yaitu Jambi (8,55 persen), Sumbar (8,01 persen), Babel (7,77 persen), Riau (7,04 persen) dan Aceh (6,97 persen).

Joko Widodo meminta semua provinsi untuk bekerja di atas standar dan memperhatikan secara detail inflasi daerahnya.

"Perhatikan benar-benar, kondisinya tidak biasa. Jadi kita juga harus bekerja di atas standar. Saya lihat realisasi APBD juga masih di angka 33,3 persen padahal kalau realisasinya bagus akan menambah perputaran uang di daerah dan membantu pertumbuhan ekonomi," kata Joko Widodo saat membuka Rakornas dari Istana Negara, Jakarta.

Ketua TPI Pusat dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, selain kondisi global yang belum stabil faktor cuaca juga memicu tingginya inflasi, karena mempengaruhi produksi.

Walau begitu menurutnya harga pangan secara nasional sudah stabil seperti beras, daging sapi, daging ayam, gula, cabe merah sudah turun.“Kami laporkan harga bahan pangan kita relatif stabil, bahkan daging ayam di bawah Rp.20.000/Kg, terlalu rendah,” katanya.

Sementara itu Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tarif transportasi termasuk udara mengalami kenaikan karena naiknya harga bahan bakar minyak global. Walau begitu menurutnya itu bisa diatasi dengan kebijakan pemerintah melalui subsidi energi.“Tekanan inflasi dapat tertahan seiring kebijakan pemerintah untuk meningkatkan subsidi energi,” kata Perry.

Hadir pada rapat itu di Istana Negara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.Rapat itu juga dihadiri seluruh kepala daerah se-Indonesia secara virtual serta stakeholder terkait. 

Komentar

Tampilkan

  • Lima Komoditas Sebabkan Sumut Alami Inflasi Sebesar 5,6 Persen
  • 0

Terkini