Dikatakan Arsyat (37), tetangga korban, kebakaran itu terjadi pukul 12.00 WIB. Api diduga berasal dari kamar di mana kedua anak tersebut ditinggal ayahnya yang berjualan ayam potong di Simpang Limun.
"Anak yang paling besar ME (12), belum pulang sekolah," ujarnya.
Arsyat menyebut warga sudah berusaha mendobrak pintu pagar yang dikunci dari luar dan menyiram air seadanya.
"Saat kebakaran, kondisi pintu terkunci dari luar. Itulah yang menyebabkan anak-anak itu terjebak dalam kamar. Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) tiba dan tidak lama api bisa dipadamkan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan VI, Ari Syandi (42), mengatakan, kedua anak dievakuasi sudah dalam keadaan melepuh akibat terbakar. Keduanya dilarikan ke RS Mitra Medika, Jalan Sisingamangaraja Medan.
"Kondisi kedua anak tersebut sangat mengenaskan. A terbujur kaku dalam keadaan telungkup di lantai, sementara B berada di atas tempat tidur dengan luka bakar hebat," jelasnya.
Ari menyebut karena tidak ada ambulans, kedua korban dibawa ke RS Mitra Medika menggunakan becak barang.
"Melihat kedua korban, segera warga menaikkan kedua korban ke becak barang karena tidak ada ambulans. Pada saat itu si B dalam keadaan sekarat. Keduanya segera dilarikan ke RS Mitra Medika," ucapnya.
Setiba di rumah sakit, kedua korban dinyatakan medis telah meninggal dunia. Keluarga menolak dilakukan diotopsi dan membawa jenazah kedua anak itu ke rumah nenek korban di Jermal XV.
Disinggung penyebab kebakaran, Ari menyebut berdasarkan keterangan keluarganya, api diduga berasal dari mancis.
"Menurut keluarganya, A suka mainkan mancis. Jadi, kemungkinan kebakaran dipicu oleh mancis yang dihidupkan itu," ucapnya.
Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Ridwan, ketika dikonfirmasi menyebut api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik.
"Dugaan sementara api dari korsleting. Penyebabnya pastinya masih dalam penyelidikan," pungkasnya. (*)
