Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Realisasi Dana Peremajaan Sawit Rakyat Masih Rendah, Airlangga Turun & Serap Aspirasi Petani Deliserdang

Minggu, 28 Januari 2024, Januari 28, 2024 WIB Last Updated 2024-01-28T04:07:48Z
Deliserdang, www.wasantaraonline.com - Kementerian Perekonomian RI menyebutkan bahwa realisasi dana untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Indonesia masih rendah. Untuk tahun 2023, realisasinya hanya Rp 1,5 triliun dari total dana Rp 6 triliun yang disediakan Pemerintah. 

Hal ini disampaikan Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Temu Wicara dengan warga masyarakat penerima bantuan dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Sialang, Kabupaten Deliserdang, Jumat (26/1/2024) sore.

Menurut Airlangga Hartarto bahwa kehadirannya dalam acara tersebut, bertujuan mendengarkan keluhan dan aspirasi dari para petani di Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumut, terkait kendala apa yang dihadapi para petank sawit rakyat tersebut.

"Jadi saya datang ke sini, selain menyerahkan secara simbolis penyerahan dana daripada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), pihaknya ingin menyerap segala aspirasi, kendala dan keluhan para Petani Sawit tentang program replanting. Besarnya dana dari BPDPKS ini adalah Rp 30 juta per hektare. Ini untuk tahun pertama," ujar Airlangga.

Kehadiran Airlangga didampingi Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus, Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023, Musa Rajekshah, anggota DPR RI, Meutya Hafid, Ahmad Doli Kurnia Tanjung dan lainnya. Tampak juga hadir Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar.

Lanjut Airlangga bahwa BPDPKS sendiri punya target untuk menyalurkan dana kepada 180 ribu hektare lahan pertahun agar direplanting dengan dana yang disediakan Rp 6 triliun.

"Dan tahun kemarin realisasinya Rp 1,5 triliun. Beberapa kendala yang masuk pertama tentu proses status tanah itu menjadi yang utama. Dimana banyak dari pengusaha dan petani status tanahnya clean and clear. Belum ada sertifikat HGU nya dan lainnya," sebutnya.

Pemerintah sendiri katanya sedang memperlajari keterlanjuran lahan dari kehutanan dimana keterlanjuran ini agar bisa diselesaikan. 

"Targetnya tahun ini bisa selesai dan semakin banyak lagi masyarakat yang bisa mendapatkan fasilitas replanting. Kedua pemerintah juga menyiapkan melalui kredit usaha rakyat (KUR) untuk petani. Tadi permintaannya para petani itu per hektare Rp 25 juta untuk biaya perawatan, sarana dan prasarana. Dan ini bisa diberikan lewat KUR dengan bunga 6 persen," sebutnya.

Di Sumut sendiri, ada dua bank yang bisa menjembatani KUR, diantaranya adalah Bank Sumut dan BRI. Bank Sumut sendiri mendapat jatah untuk menyalurkan KUR dana replanting sekitar Rp 1,3 triliun lebih dan mulai berjalan tahun ini. Sementara secara nasional kata Airlangga anggaran KUR yang disediakan Rp 280 triliun.

"Jadi tidak ada lagi alasan replanting ini tidak berjalan. Yang saya tahu selama ini persoalannya di rekomendasi dari dinas dan lainnya. Saya mau tahu lagi dari petani di sini kira-kira masalahnya apa," sebutnya.

Ketua Koperasi Mitra Petani Mandiri, Feriadi di hadapan Airlangga menyampaikan bahwa yang menjadi kendala para petani adalah status lahan perkebunan yang sebagian masih masuk dalam kawasan hutan. Padahal sudah lebih 30 tahun dikelola masyatakat.

"Saat kita ambil titik koordinat ternyata masuk kawasan hutan. Jadi ini terpaksa kita tinggal. Selanjutnya ada lagi kendalanya di HGU. Lahan petani kondisinya bersebelahan sama HGU punya perkebunan. Itu yang menjadi kendala kami," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa ia salah satu penerima dana program PSR tahun 2021. Luas lahan yang disetujui 543 hektare. "Kami terima kasih atas bantuan Menko Perekonomian. Dan kami berharap KUR yang diberikan juga dapat membantu kami," ujarnya. (*)
Komentar

Tampilkan

  • Realisasi Dana Peremajaan Sawit Rakyat Masih Rendah, Airlangga Turun & Serap Aspirasi Petani Deliserdang
  • 0

Terkini