WasantaraOnline.com, Medan - Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masuk dalam 10 provinsi yang rawan ricuh dengan kategori sedang dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Karena itu, diperlukan kerjasama semua pihak untuk bersama-sama mengawasi ajang pesta demokrasi lima tahunan itu.
Hal itu dikatakan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI saat konsolidasi media dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan Pilkada Serentak 2024, di Hotel Grand Antares Medan, Kamis, (21/11/2024)
Nur Fauzi Abdillah, Anggota Kehumasan Bawaslu RI, Nur Fauzi Abdillah didampingi
Anggota Bawaslu Sumut Saut Boang Manalu mengatakan, konsolidasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan informasi kepada masyarakat secara benar dan objektif.
Kegiatan ini juga bagian dari kerjasama dengan media massa, pemantau pemilu dan masyarakat.
"Kerja pengawasan ini tidak hanya dikerjakan oleh Bawaslu tetapi semua elemen masyarakat. Ada terdapat 150 peserta, mulai dari media, bawaslu provinsi dan kabupaten/kota, unsur mahasiswa, pemantau pemilu dan lembaga lainnya," ucap Nur Fauzi. (*/*)
Fauzi menambahkan, penguatan pengawasan dengan menggandeng kalangan media menjadi salah satu hal yang strategis.
Sebab, upaya pengawasan dan pencegahan terhadap kerawanan pemilu dapat dilakukan.
“Karena itulah penguatan pemberitaan berkaitan dengan pengawasan pemilu penting untuk dilakukan. Bawaslu RI, telah memetakan kalau di Indonesia sendiri ada 10 provinsi yang masuk ke dalam rawan pada pelaksanaan Pilkada," jelas Fauzi
Fauzi menjelaskan, konsolidasi ini dilaksanakan serentak di empat daerah, yakni Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Maluku Utara dan Sumatera Utara.