Empat perusahaan tersebut ialah Wilmar Group, Food Station Tjipinang Jaya, Belitang Panen Raya (BPR), dan Sentosa Utama Lestari yang merupakan bagian dari Japfa Group.
“Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf, Kamis (10/7/2025).
Merek-Merek Populer, Mutu Dipertanyakan
-
Wilmar Group: Produk beras seperti Sania, Sovia, Fortune, dan Siip diduga tidak sesuai standar mutu berdasarkan 10 sampel dari Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, dan Yogyakarta.
-
Food Station Tjipinang Jaya: Produk yang bermasalah meliputi Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, Food Station Premium, dan lainnya. Sembilan sampel dari Sulsel, Kalsel, Jabar, dan Aceh ditemukan tidak memenuhi standar.
-
Belitang Panen Raya (BPR): Dugaan kecurangan muncul dari hasil uji tujuh sampel produk Raja Platinum dan Raja Ultima, tersebar di Sulsel, Jateng, Kalsel, Jabar, Aceh, dan Jabodetabek.
-
Sentosa Utama Lestari (Japfa Group): Produk Ayana terindikasi melanggar standar dari tiga sampel uji di Yogyakarta dan Jabodetabek.
Satgas Pangan Bertindak Tegas
Polri melalui Satgas Pangan menegaskan komitmennya untuk terus mengawasi distribusi pangan strategis di Indonesia. Langkah ini diambil untuk memastikan perlindungan terhadap konsumen dari praktik dagang curang yang bisa merugikan masyarakat luas.
“Kami ingin jaminan bahwa masyarakat mendapatkan bahan pangan berkualitas, sesuai label dan harga yang dibayarkan,” tegas Brigjen Helfi.
Petugas Bareskrim Polri mengimbau konsumen untuk waspada dan melaporkan jika menemukan kejanggalan mutu atau berat produk pangan yang dibeli. Pemeriksaan ini jadi sinyal penting bahwa pengawasan terhadap komoditas pangan tak boleh kendur di tengah gejolak harga dan pasokan nasional.
