Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Akibat Tambang Ilegal, Kekayaan Sumber Daya Alam Madina Rusak

Kamis, 10 Februari 2022, Februari 10, 2022 WIB Last Updated 2022-02-10T07:48:25Z
Madina, Wasantaraonline.com - Aktivitas penambangan liar terus terjadi, dan sudah berlangsung sejak Tahun 2005, sempat Penambangan liar ini dilarang oleh Pemerintahan Bupati Mandailing Natal H. Amru Helmi Daulay SH sehingga kehidupan warga masyarakat Sungai Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sempat kembali menikmati alamnya. 
Namun sekarang, entah siapa memulai, aktivitas penambangan liar kembali marak, warga masyarakat dan ada beberapa desa pun lenyap tergerus erosi yang longsoran kerusakan tanah dan air sungai yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan liar yang semakin menggila. 
Dikatakan warga desa bermarga Daulay, bahwa ada masyarakat mencoba menyampaikan aspirasi dan protes akibat penambangan liar tersebut, namun apalah dayanya, rakyat melawan segerombolan preman, disinyalir dibekingi oknum aparat, Kamis (10/02/2022). 
Terpaksa, warga masyarakat harus mengalah demi keselamatan keluarganya maka warga desa harus mengungsi dan menghindari dari aksi intimidasi para preman tersebut, ujar Daulay. 
Kalau tidak percaya, datang saja, ke tepi Sungai Batang Natal, Kecamatan Batang Madina. Lihatlah alam Madina yang mulai rusak, Siapa yang tanggungjawab, Kami hanya bisa pindah menghindari intimidasi pihak penambangan liar tersebut. 

"Desa Hilang, Hutan rusak dan Sungai Tercemar, Tanah Longsor, Itulah gambaran Jelas akibat penambangan liar dari pagi hingga malam hari," Tegas Daulay. 

Seperti diberitakan, Bupati Mandailing Natal, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution menemukan lokasi penambangan emas ilegal, Jumat (10/12) tahun lalu. Setiba di pinggir sungai, Sukhairi langsung meminta aktivitas penambangan dihentikan.

"Woii, tolong dulu berhenti," ujar Jakfar Sukhairi Nasution, dengan suara lantang kepada para penambang emas ilegal yang sedang bekerja di tepi Sungai Batang Natal, Kecamatan Batang Madina.

Tidak puas melihat dari kejauhan,  Sukhairi Nasution, langsung turun ke lokasi pertambangan melewati jembatan gantung. Awalnya, puluhan karyawan tambang berada di lokasi, namun setelah Jakfar Sukhairi Nasution tiba di lokasi, hanya bersisa dua orang saja dan hendak beristirahat.

"Sudah berapa kali saya ingatkan, hentikan dahulu operasi, kalian tidak pernah sabar. Tolonglah saling menghargai, yang kalian lakukan ini sudah tidak benar, bukan lagi soal mencari makan, tapi ini kekayaan alam kita rusak," tegas Jakfar Sukhairi Nasution, dengan nada marah dan kesal kepada penambang.

Jakfar Sukhairi Nasution juga menerangkan, pengalihan tambang itu menjadi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) sudah diusulkan kepada Kementerian ESDM. 

"Kabupaten Madailing Natal, ada 15 titik WPR yang kita usulkan, termasuk pertambangan di Batang Natal dan sekitarnya," jelasnya.
Komentar

Tampilkan

  • Akibat Tambang Ilegal, Kekayaan Sumber Daya Alam Madina Rusak
  • 0

Terkini

Topik Populer